Misteri cara pembangunan piramid terpecahkan menjadi satu kata kunci yang banyak dituliskan pada mesin pencari akhir-akhir ini. Cara pembangunan piramid yang berdiri kokoh di Mesir memang menjadi satu misteri besar yang menunggu untuk diungkap. Bangunan megah peninggalan mesir kuno tersebut pun sampai saat ini masih diselimuti sejumlah misteri yang mungkin jawabannya tidak bisa diterima oleh nalar manusia. Beberapa pertanyaan yang kerap dilontarkan misalnya terkait cara mengangkat atau memindahkan batu-batu besar yang digunakan untuk membangun piramida dan cara membangun piramida yang super megah dengan keterbasan teknologi pada saat itu. Tentu cara pemindahan batu dan cara penyusunannya sehingga bisa tetap berdiri kokoh sampai saat ini menjadi satu tanda tanya besar. Padahal teknologi canggih yang berkembang dewasa ini belum tentu dapat menghasilkan kualitas bangunan yang sekokoh piramida.
Seperti yang dapat dilihat, batu yang digunakan untuk membangun piramida memang berukuran cukup besar. Sejumlah ahli pun mencoba menjawab pertanyaan pertama terkait cara mengangkat atau memindahkan batu besar yang digunakan untuk membangun piramid. Batu piramid memiliki berat ribuan kilogram. Teknologi yang berkembang pada jaman dulu tentu dirasa belum mumpuni dan belum mendukung untuk dapat mengangkat atau memindahkan batu secara mudah bahkan sampai puncak piramid. Dari pertanyaan ini muncul asumsi bahwa bisa jadi orang Mesir yang membangun piramid dulu tidak mengangkat atau memindahkan batu, tetap membuatnya di puncak.
Sebuah harian Amerika Times sempat menerbitkan berita yang menyebutkan bahwa Fir’aun dalam pembangunan piramid Mesir menggunakan bahan baku tanah liat. Pada berita yang diterbitkan pada edisi 1/12/2006 tersebut juga dijelaskan bahwa batu yang digunakan untuk membangun piramid benar-benar dibuat dari tanah liat. Awalnya tanah liat dipanaskan sampai berbentuk mirip batuan keras yang cukup sulit dibedakan antara batuan buatan dan batuan alam. Karena diterbitkannya berita ini sempat ada yang berujar bahwa misteri cara pembangunan piramid terpecahkan. Terlebih setelah ditemukannya fakta penggunaan 2 jenis batuan pada piramid Giza yang merupakan piramid terbesar. Kedua jenis batuan tersebut yaitu batuan alam yang didapati sebagai pondasi dan batuan buatan pada bagian atas.
Penelitian Lebih Lanjut
Penjelasan cara pembangunan piramid dengan cara membuat batuan buatan seperti yang dijelaskan di atas memang terdengar cukup masuk akal. Apalagi setelah mengetahui Fir’aun cukup ahli dalam bidang kimia yang terbukti dari mumi yang tidak membusuk sampai ribuan tahun. Namun, tentunya penjelasan ini belum begitu memuaskan bukan. Berita yang mengabarkan pembuatan bebatuan piramid dari tanah liat tentunya didasarkan pada kajian ilmiah yang sudah dilakukan oleh para ahli. Memang benar bebatuan piramid secara kasat mata tidak dapat dibedakan mana yang bebatuan buatan dan mana yang bebatuan alami. Terlebih karena usianya yang sudah sangat tua.
Akan tetapi, bila dilihat menggunakan mikroskop elektron didapati hasil yang cukup berbeda. Seorang ilmuwan bernama Profesor Davidovits mengambil sampel bebatuan piramid dan melakukan pengamatan. Dari pengamatan yang dilakukannya diketahui bebatuan piramid terbuat dari lumpur. Bebatuan piramid dibuat dari campuran lumpur kapur dan beberapa material lain dengan komposisi tertentu dan kemudian dipanaskan dengan air garam. Proses tersebut pada akhirnya membentuk campuran tanah liat yang selanjutnya dicetak pada wadah yang sudah disiapkan di dinding piramid. Tidak sedikit ilmuwan yang mengamini hasil penelitian Profesor Davidovits. Ilmuwan lain seperti Guy Demortier yang berasal dari Belgia juga menyatakan hal serupa.
Misteri yang Terpecahkan
Setelah banyaknya penelitian yang dilakukan, pada akhirnya misteri benar-benar terpecahkan. Namun, sebenarnya fakta seputar bahan baku bebatuan piramid berupa tanah liat sudah lebih dulu dituliskan dalam Al-Qur’an sejak 1400 tahun silam. Tepatnya jawaban dari misteri tersebut tertulis pada QS. Al-Qashash ayat 38. Arti ayat tersebut yaitu:
“dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakar Hai Haman untukku tanah liat lalu buatkan untukku bangunan tinggi agar aku bisa naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta’.”
Rasulullah SAW sebagai penutup para nabi tidak pernah mendengar tentang piramid atau datang ke Mesir. Akan tetapi, ayat di atas sangat jelas memberikan fakta bahwa piramid Mesir dibangun dengan material tanah liat yang dipanaskan untuk membentuknya. Dengan demikian tentu akan semakin menegaskan bahwa Al-Qur’an menjadi satu pembenar dan pelengkap dari kitab-kitab sebelumnya. Secara lebih lanjut, Al-Qur’an juga menjadi bukti dari kenabian Muhammad SAW dan merupakan petunjuk tanpa cacat yang diberikan Allah SWT untuk petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Tentunya penjelasan ini dapat memuaskan para pecinta kumpulan misteri tentang misteri cara pembangunan piramid yang akhirnya terpecahkan.
Baca juga artikel menarik dari kami lainnya mengenai Cara Belajar Membuka Mata Batin.
3 Komentar untuk "Akhirnya Misteri Cara Pembangunan Piramid Terpecahkan"
Selalu jika sudah ada hasil pemikiran orang2 nonmuslim,selanjutnya muslim akan brkata"dah ada di quran"1400thn lalu.gda plajaran yg di olah dari quran oleh ilmuwan muslim zaman sekarang
informasi yang sangat penting.
Mmng sperti itu..Krena al quran firman Allah..jdi smw yg di alam semesta ini tertulis nyata dan bnar dlm Al quran.kamu misioneris Kristen ya..mati aja loe