Kali ini yang menjadi topik misteri selanjutnya adalah mengenai suatu hal yang mungkin selalu dipertanyakan banyak orang yaitu apa yang terjadi pada otak saat kita jatuh? Pecinta kumpulan misteri tentu saja pernah mengalami momen yang namanya jatuh bukan? Sebutlah itu jatuh cinta, jatuh hati, jatuh bangun, atau bahkan jatuh dari tangga. Namun jenis “jatuh” yang akan dibahas disini adalah jatuh dalam artian yang sesungguhnya yaitu ketika seseorang sedang berjalan atau sedang melakukan sesuatu, lalu tiba-tiba saja terantuk batu atau meja hingga terjatuh. Kejadian ini rasanya sudah sangat biasa dialami oleh banyak orang hingga banyak orang yang tidak terlalu memikirkan asal usul dari jatuh sendiri itu seperti apa. Mari, Kumpulan Misteri akan coba menjelaskan tentang misteri jatuh ini :D.
Jangan berpikir bahwa jatuh ini akan menjadi misteri ya, karena hal ini sudah diteliti oleh bapak-bapak dan ibu-ibu peneliti dari University of Michigan. Pada dasarnya, kejadian jatuh terjadi karena adanya 'ketidaksengajaan' akan hilangnya keseimbangan yang terjadi pada manusia.
Penelitian mengenai jatuh
Menurut Daniel Ferris yang merupakan professor kinesiologi, seperti yang dilansir oleh Huffington Post, Senin (19/8/2013), dia dan timnya menggunakan EEG untuk melihat apa yang terjadi di dalam otak. EEG ini cukup membantu penelitian mereka untuk bisa melihat bagian mana saja didalam otak yang pertama kali bereaksi ketika manusia kehilangan keseimbangannya ketika sedang berjalan.
Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam Journal of Neurophysiology yaitu sebuah penelitian dilakukan terhadap 26 responden dengan menggunakan elektroda. Para responden berjalan dibalok keseimbangan. Balok keseimbangan ini adalah balok yang terhubung dengan treadmill sehingga jika ada responden yang kehilangan keseimbangan, mereka 'jatuh' ke tempat yang lebih aman. Mereka tidak akan terluka dan bisa lanjut berjalan di treadmill.
Hasilnya adalah ketika responden akan jatuh, ada semacam jeda yang terjadi antara otak dan otot. Simpulan ini didapatkan melalui analisis yang dilakukan berdasarkan pada respon listrik yang berada didalam otak melalui sebuah alat yaitu electroencephalogram (EEG). Setelah terjadi proses jatuh tersebut para peneliti melihat dan memeriksa adanya respons berupa respons listrik yang berada didalam otak. Dari sanalah terlihat bahwa otak menyadari bahwa ada reaksi yang muncul karena adanya kehilangan keseimbangan sebelum pada akhirnya responden terjatuh. Jadi bisa dilihat jika seseorang bisa menyadari adanya tanda berupa “kehilangan keseimbangan” tersebut dengan lebih cepat, maka seseorang tidak akan terjatuh. Jatuh akibat tersandung bisa dicegah dan diatasi, salah satunya adalah dengan membiasakan diri untuk merespon tanda relfeks dari tubuh secara cepat.
Jatuh cinta
Masalah mengenai jatuh bukan hanya masalah jatuh dalam konteks yang sesungguhnya. Jatuh cinta juga merupakan salah satu hal yang lumrah dialami oleh semua manusia. Siapa juga yang bisa mengelak jika ternyata seseorang sedang mengalami jatuh cinta? Hal ini sepertinya menarik untuk diselidiki, karena sesungguhnya jatuh cinta bukanlah sebuah misteri, suatu kebenaran dari jatuh cinta akan dirasakan juga oleh orang yang tulus mencintainya dari lubuk hati yang paling dalam (loh kenapa jadi curhat ya? :D) Mari disimak saja, apa sih yang terjadi didalam otak ketika seseorang sedang mengalami jatuh cinta?
Banyak hal-hal tidak masuk akal yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta, entah ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan atau rela melakukan sesuatu yang terjadi diluar akal sehat. Salah satu hal yang terjadi diluar akal sehat itu adalah ketika seseorang rela meninggalkan harta maupun karirnya hanya untuk cinta. Lama-kelamaan hal-hal tersebut yang sebenarnya tidak masuk akal tersebut sebenarnya bukan lagi sebuah misteri. Ada penjelasan ilmiah mengapa hal tersebut bisa terjadi dan mengapa pula orang yang sedang jatuh cinta seringkali bertindak secara tidak rasional seperti sering merasa galau, kesepian, bahkan tidak jarang melakukan hal-hal yang konyol karenanya.
Dilansir dari Daily Mail, adanya perkembangan dari sebuah teknologi berhasil menjelaskan bahwa reaksi saraf otak yang muncul ketika seseorang sedang mengalami jatuh cinta. Para peneliti lalu memetakan seperti apa perubahan kimia yang terjadi dan bagian otak mana saja yang aktif atau bahkan mati ketika seseorang sedang mengalami gejala jatuh cinta.
Korteks frontal adalah bagian didalam otak yang bereaksi ketika seseorang membuat keputusan dan menghakimi sesuatu. Hal yang menarik disini terjadi ketika seseorang jatuh cinta, maka fungsi dari korteks frontal “dimatikan”. Hasil ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Semir Zeki dari University College London. Selain korteks frontal, bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol rasa takut dan emosi negatif juga akan mati sehingga jatuh cinta membuat seseorang merasa senang.Itulah jawaban dari pertanyaan tentang apa yang terjadi pada otak saat kita jatuh?
0 Komentar untuk "Apa Yang Terjadi Pada Otak Saat Kita Jatuh?"