Sahabat Kumpulan Misteri, apakah Sahabat pernah menoton film X-Men? Jika sudah, siapakah mutan favorit Sahabat? Apakah Eric Lanser/Magneto dan Jean Grey? Kalau iya, berarti Sahabat sudah melihat praktik telekinesis di dalam film.
Si Magneto, mutan yang punya kemampuan bisa mengendalikan semua jenis logam. Sehingga peluru yang ditembakkan kepadanya bisa diputar balik ke arah orang yang menembak. Sedangkan Jean Grey punya kemampuan telekinesis tingkat tinggi. Bahkan, menurut beberapa sumber kekuatan telekinesisnya lebih hebat dari gurunya, Prof. Xavier. Dia mampu mengendalikan semua benda yang berada sekitarnya. Termasuk banjir bandang.
Masih tentang film telekinesis, yang teranyar, apakah Sahabat sudah menonton film Lucy? Manusia yang disuntik dengan unsur C.P.H.4. sintetis. Sehingga otaknya bisa dimaksimalkan fungsinya hingga 100%. Padahal selama ini manusia hanya mampu memfungsikan kemampuan otaknya maksimal hanya 10%. Mungkin angka ini hanya pernah dicapai oleh Albert Einstein, Stephen Hawking, Newton, dan BJ. Habibie. Orang-orang yang kita kenal paling pintar.
Angka 10% memang kecil. Tapi, lihatlah perkembangan yang dicapai oleh manusia yang hanya memfungsikan 10% kemampuan otaknya itu. Pesawat supersonic, Burj Khalifa, Manusia kloning, telekomunikasi tanpa batas, semua bisa dibuat oleh manusia. Bisa dibayangkan jika kita bisa memfungsikan 100% kemampuan otak kita, seperti Lucy. Kita tidak hanya bisa mengendalikan semua benda yang disekitar kita, tapi lebih jauh kita bisa mengontrol peralatan elektronik, aliran listrik, dan peralatan telekomunikasi. Bahkan, kita bisa mengurai sel-sel tubuh kita menjadi bentuk yang kita inginkan. Kita bisa mengubah rambut kita yang hitam, lurus, pendek, menjadi berwarna pirang, ikal, dan panjang, hanya dalam 1 detik.
Sudah cukup rasanya penulis memberikan contoh telekinesis yang diambil dari film. Sekarang mari kita fokuskan bahasan kita pada masalah pokok, bisakah manusia menggerakkan benda hanya dengan pikiran?
Telekinesis telah menjadi perdebatan selama lebih dari 5 dekade sejak sebelum Perang Dunia II. Bahkan ada rumor menyebutkan bahwa pasca Perang Dunia II, CIA melatih orang-orang berkemampuan kinesis untuk kepentingan perang. Dalam perdebatan, telekinesis terdapat dua kubu, pro dan kontra. Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada saat ini manusia normal hanya menggunakan sekitar 10% dari potensi otaknya, pengembangan potensi otak lebih lanjut sangat memungkinkan kita untuk menguasai kemampuan telekinesis.
Menurut fisika kuantum, semua hal yang terdapat di semesta ini adalah energi.
Manusia sebenarnya medan energi, begitu pula dengan benda-benda di sekitarnya. Oleh karena itu, sangat mungkin bahwa satu medan energi dapat mempengaruhi medan energi yang lain. Kekuatan pikiran dipercaya menciptakan medan energi yang memungkinkan benda di sekitarnya bergerak. Hal ini sering juga dikenal sebagai poltergeist.
Sementara itu peneliti lainnya menyatakan bahwa telekinesis hanyalah mitos belaka, meskipun mereka tidak dapat menjelaskan fenomena yang terjadi pada Nina Kulagina, orang Rusia yang dikenal memiliki kemampuan telekinesis yang luar biasa. Dari hasil penelitian terhadapnya diketahui bahwa saat melakukan telekinesis terjadi peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang dialaminya secara signifikan. Setelah melalukan telekinesis bobot tubuhnya juga berkurang antara 1-8 kilogram. Hal ini karena seluruh energi dipusatkan ke otaknya. Bisa diambil kesimpulan bahwa telekinesis sangat menyita energi dalam tubuhnya.
Penelitian ini sampai pada sebuah kesimpulan bahwa manusia belum mampu melakukan telekinesis secara sempurna. Oleh karena itulah organ seperti tangan dan kaki berkembang secara sempurna agar kita dapat menggerakan dan memegang benda-benda di sekitar kita.
Beberapa orang berpendapat bahwa telekinesis adalah kemampuan alami. Oleh karena itu sangat mungkin untuk dipelajari dengan latihan konsentrasi pikiran. Seandainya kita memang bisa menguasai telekinesis, masih dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat menggunakannya dan akan mengkonsumsi banyak energi dalam tubuh, dengan kata lain kurang praktis untuk diaplikasikan. Belajar keahlian seperti pengoperasian software komputer, saat ini dinilai lebih logis dan bermanfaat untuk bertahan hidup daripada memecahkan gelas dan membengkokan sendok dengan kekuatan pikiran.
Salah satu eksperimen yang berkaitan dengan telekinesis pernah dilakukan di ruang bawah tanah Varian Physics Building di Stanford University. Pada waktu itu, subjek eksperimen adalah seorang paranormal ternama bernama Ingo Swann. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mengetahui apakah Ingo dapat mempengaruhi medan magnet yang diciptakan di dalam sebuah ruangan tertutup di bawah lantai gedung.
Ketika Ingo mulai memfokuskan pikirannya pada medan magnet tersebut, frekuensi osilasi pada magnetometer menjadi berlipat ganda selama sekitar 30 detik. Walaupun Ingo gagal mematikan medan magnet tersebut, namun eksperimen ini dianggap berhasil membuktikan adanya kemampuan Psychokinesis Mikro pada manusia.
Ingo Swann kemudian menjadi salah seorang yang memegang peranan penting dalam proyek Stargate militer Amerika.
Secara pribadi, penulis pun percaya dengan keberadaan kemampuan ini. Karena di kampung halaman tempat penulis dilahirkan dan dibesarkan, saat ini masih ada 1-2 orang yang bisa menggerakkan benda tanpa menyentuhnya. Mereka kami sebut dengan orang sakti. Namun, pertanyaannya adalah, bisakah kita membuktikannya secara ilmiah?
Wallahu'alam bissawab.
0 Komentar untuk "Telekinesis, Benarkah Manusia Bisa Menggerakkan Benda Dengan Pikirannya?"