Banyak kisah-kisah dari para imam Islam yang senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam dan bahkan mereka rela disiksa untuk mempertahankan keimanannya, salah satu kisah yang sangat menyentuh hati adalah kisah imam yang dicambuk seribu kali selama berbulan-bulan. Kisah ini sebagai cerminan akan keteguhan hati seorang muslim yang taat kepada Allah SWT. Bagaimana kisahnya?
Kisah berikut ini merupakan kisah keteguhan iman dan Islam seorang imam yang rela mempertahankan keyakinannya kepada Allah SWT. Imam Islam ini bernama Imam Ahmad bin Hanbal. Kisah Imam ini telah manjadi gambaran bagaimana kuatnya keimanan seorang hamba kepada Tuhannya sehingga dia rela disiksa bahkan rela di bunuh untuk mempertahankan keimanannya.
Kisah ini bermula saat Imam Ahmad tetap berpegang teguh pada aqidahnya terhadap Al-Quran. Kitab suci ini merupakan kumpulan kalam Allah SWT untuk pedoman hidup manusia di dunia. Pada zaman itu, Imam Ahmad mendapat perlawanan pendapat dari penguasa negeri bernama Mu’tashim. Sang raja berpendapat bahwa Al-Quran merupakan makhluk ciptaan Allah SWT bukan merupakan kalam suci Allah SWT. Mu’tashim ingin pendapatnya tersebut diakui dan diyakini oleh Imam Ahmad tetapi sang Imam tetap berpegang teguh pada aqidahnya bahwa Al-Quran merupakan kalam suci Allah SWT untuk manusia sebagai pedoman hidup selama di dunia.
Mu’tashim tidak tinggal diam atas penolakan Imam Ahmad atas pendapat dan keyakinannya itu. Akhirnya sang raja menjebloskan Imam Ahmad kedalam penjara karena telah berani menentang pendapatnya. Imam Ahmad tidak gentar sedikitpun dan beliau juga sudah siap untuk dihukum mati. Mulanya Imam Ahmad berfikir bahwa Mu’tashim akan langsung membunuhnya dengan pedang, tetapi hal itu ternyata tidak terjadi. Mu’tashim lebih memilih untuk menyiksa Imam Ahmad dengan cambukan bertubi-tubi setiap hari untuk meruntuhkan aqidah sang Imam. Inilah alasan Imam dicambuk seribu kali selama berbulan-bulan.
Imam Ahmad mendapat cambukan setiap hari disekujur tubuhnya dan hal ini berlangsung hingga selama berbulan-bulan. Meskipun mendapat siksaan yang amat kejam, Imam Ahmad tetap teguh pada aqidahnya yaitu mengimani bahwa Al-Quran merupakan kalam suci Allah SWT bukan makhluk ciptaan Allah SWT.
Mu’thasim sangat marah dengan sikap Imam Ahmad yang tidak bergeming dengan siksaan yang telah diterimanya. Berbulan-bulan Imam ini dicambuk seribu kali, akhirnya Mu’thasim mencoba merayu Imam Ahmad dengan mendatanginya secara langsung. Sang raja keji ini merayu Imam Ahmad dengan berbagai iming-iming kemewahan harta benda dan juga kebebasan yang akan diterimanya jika dirinya mau mengakui bahwa Al-Quran merupakan makhluk ciptaan Allah SWT bukan kalam suci Allah SWT.
Meskipun Mu’thasim merayu Imam Ahmad dengan berbagai iming-iming kemewahan dan kebebasan tetapi hal itu tidak membuat hati Imam Ahmad goyah sedikitpun, Imam yang dicambuk 1000 kali selama berbulan-bulan tetap mengukuhkan aqidah keimanannya. Hal ini membuat Mu’thasim sangat murka dan dia menjatuhi hukuman yang lebih berat kepada Imam Ahmad.
Setiap hari Imam Ahmad disiksa dengan ribuan cambukan di tubuhnya dan tubuhnya juga dirantai, para algojo membuka semua pakaian beliau kecuali kain yang menutup auratnya sehingga bekas cambukan sangat terlihat jelas di kulitnya. Imam Ahmad dicambuk berulang kali setiap hari hingga beliau pingsan.
Meskipun dicambuk dengan kejam, Imam Ahmad tetap meneguhkan kaidahnya dan tetap menjaga auratnya agar tidak terlihat oleh orang lain. Beliau selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT agar kain yang menutupi auratnya tidak terlepas meskipun disiksa sedemikian rupa.
Itulah kisah Imam Ahmad seorang imam yang dicambuk seribu kali selama berbulan-bulan demi mempertahankan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT.
0 Komentar untuk "Kisah Imam yang Dicambuk Seribu Kali Selama Berbulan-bulan"