Enam Langkah Meraih Syafaat Al-Quran


Membaca Al-Quran sudah menjadi suatu keharusan bagi seluruh muslim. Karena Al-Quran merupakan kalam Allah yang dapat memberi pertolongan di dunia maupun akhirat dalam bentuk syafaat. Selain itu, Al-Quran juga dapat menjadi penolong dan perantara kita untuk mempertanggungjawabkan amalan kita kepada Allah.

Enam Langkah Meraih Syafaat Al-Quran

Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur yaitu selama 22 tahun lamanya, melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Quran sebagai pedoman manusia dalam menjalankan hidupnya. Inilah enam langkah meraih syafaat Al-Quran yang merupakan firman Allah SWT yang diturunkan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW selaku penutup para nabi. 

Berikut ada enam langkah untuk meraih syafaat dari Al-Quran:

1. Sesuatu yang harus diusahakan oleh setiap muslim, yaitu untuk dapat membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah dan ketentuan yang benar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memerhatikan ilmu tajwid, panjang pendeknya suatu bacaan serta tanda-tanda baca dalam Al-Quran. Membaca Al-Quran diperlukan untuk kebutuhan rohani demi kualitas spiritual seseorang. Akan semakin baik, apabila kita dapat menghafal Al-Quran. Cara menghapal Al-Quran dapat dilakukan dengan membaca Al-Quran berulang kali.

2. Setelah memahami isi dalam Al-Quran, kita harus mengamalkan ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang disampaikan. Amalan-amalan yang diajarkan Al-Quran dapat memberi rasa aman dan melindungi seluruh umat dalam bentuk penegakan hukum untuk memutuskan segala sesuatu. Ketika setiap pengambilan keputusan dan hukum-hukum dibentuk berdasarkan ajaran Al-Quran. Hal tersebut dapat menegakkan keadilan seluaruh anggota masyarakat.

3. Selain membaca Al-Quran, sebaiknya seorang muslim senantiasa mendengarkan lantunan Al-Quran. Karena hal tersebut dapat membuat hati dan jiwa kita menjadi tentram dan merasa damai.

4. Setelah membaca dan mendengarkan ayat-ayat Al-Quran, lantas kita harus mempelajari dan mengkaji kandungan dalam Al-Quran. Memahami isi Al-Quran dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai sumber ilmu dan inspirasi dalam melakukan setiap aktivitas. Dengan mengkaji hikmah-hikmah dalam Al-Quran kita dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam mengambil keputusan. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah menyampaikan bahwa pada hari kiamat nanti Al-Quran dapat memberi syafaat bagi kaum yang mau mengkajinya.

5. Saat kita telah memdapatkan ilmu dan hikmah dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Quran, baiknya jika setiap umat mengajarkan ataupun membagikan ilmunya tersebut kepada orang lain. Seperti peribahasa yang sering kita dengar, sampaikanlah walaupun hanya satu ayat. Berbagi ilmu Al-Quran dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengajarkan orang lain membaca Al-Quran dengan cara yang baik dan benar, menerangkan makna yang terkandung dalam setiap ayatnya dengan menghimpun tafsir Quran agar tidak terjadi kesalahpahaman maupun penyimpangan dalam memaknai maksud dari firman Allah tersebut, dan bahkan bisa dilakukan dengan mengisi pengajian. Rasulullah mejelaskan dalam salah satu sabdanya bahwa orang yang mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkan isi Al-Quran akan menjadi syafaat dan petunjuk jalan ke surga.

6. Perlu diperhatikan bahwa mengamalkan dan mempelajari Al-Quran haruslah ikhlas hanya untuk mencari ridha Allah SWT. Bukan dengan maksud lain seperti untuk mencari perhatian orang lain, pamer, mencari hadiah, ststus sosial, sombong dan alasan-alasan lain selain karena Allah ta’ala. Bahkan, niat memelajari Al-Quran dengan niatan untuk mencari makan darinya pun juga tidak diperbolehkan. Berikut salah satu contoh kasus yang dapat dihindari, yaitu mempelajari Al-Quran agar bisa menjadi ustadz untuk mengisi pengajian agar mendapat bayaran dan dijadikan pekerjaan tanpa memiliki maksud beribadah kepada Allah sedikitpun.
0 Komentar untuk "Enam Langkah Meraih Syafaat Al-Quran"

Back To Top