Tentunya nasib kita di akhirat akan ditentukan kemudian setelah ajal terjadi. Tetapi semua itu akan dipengaruhi oleh akhlak dan amalan kita selama di dunia. Karena itulah selama waktu yang telah disediakan untuk kita hidup, maka kita harus memenuhinya dengan melakukan banyak perbuatan baik untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya. Karena akhirnya semuanya itu akan digunakan untuk menentukan nasib kita kelak saat sudah di akhirat.
Sebagai manusia tentunya kita sering berpikir dimanakah posisi kita kelak diakhirat. Ketika surga dan neraka berdebat apakah kita akan berada di surga atau di dalam neraka jahanam. Tentunya kita semua ingin dapat masuk ke surga dan memperoleh semua kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada beberapa dari kita yang mungkin akan berakhir di dalam neraka dan disiksa selama-lamanya.
Melihat kenyataan ini, membuat surga dan neraka berdebat tentang nasib manusia. Tentunya keduanya tidak mau kalah karena merasa bahwa akan banyak manusia yang menjadi penghuni neraka maupun surga. Imam Bukhari meriwayatkan bahwa ada perdebatan di antara surga dan neraka. Nabi bersabda pada perdebatan tersebut surga dan neraka memilih jenis orang yang pantas untuk menjadi penghuni mereka karena mereka tidak mau mengalah satu sama lain.
Pada perdebatannya dengan surga, neraka mengatakan bahwa manusia yang pantas menjadi penghuninya adalah mereka yang lalim. Orang-orang tersebut mendapatkan kesenangan dengan menyiksa orang yang lemah. Tentunya menjadi pantas bagi mereka untuk masuk ke dalam neraka dan mendapatkan balasan siksaan mereka tersebut.
Sama halnya dengan surga pada perdebatan tersebut yang mengatakan bahwa manusia yang pantas menjadi penghuninya adalah mereka yang lemah, sering direndahkan, dan para budak. Orang-orang tersebut telah mendapatkan banyak siksaan selama di dunia, karena itulah mereka akan mendapatkan banyak berkat dengan berada di dalam surga yang penuh dengan keajaiban untuk umat Allah yang setia kepada-Nya.
Ternyata saat itu Allah mendengar perdebatan antar surga dan neraka tersebut dan tidak mengiyakan kedua belah pihak. Sebaliknya Allah punya kehendak sendiri. Karena itulah berfirmanlah Ia pada surga dan mengatakan bahwa surga sesungguhnya merupakan rahmat dari Allah. Karena itulah Ia akan merahmati siapapun yang Ia kehendaki.
Demikian pula kepada neraka, Allah pun berfirman bahwa neraka adalah siksa dari Allah. Karena itulah Ia akan menyiksa siapapun yang Ia kehendaki. Allah juga berfirman bahwa Ia akan memenuhi isi surga dan neraka dengan orang-orang yang Ia kehendaki. Demikianlah Allah menutup firmannya tersebut.
Melihat firman allah terhadap surga dan neraka yang berdebat, kita dapat menyimpulkan bahwa semua orang bisa masuk surga ataupun neraka sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian bagaimana caranya agar Allah menghendaki kita untuk masuk ke dalam surga dan bukannya neraka? Tentunya hal tersebut dapat kita lakukan asalkan kita terus bertakwa kepada Allah semata.
Jangan pernah memusingkan soal harta di dunia karena hal tersebut tidak ada artinya dimata Allah. Meskipun saat kita di dunia hidup berkekurangan, namun hal tersebut bukanlah sebuah petaka yang Allah berikan pada kita melainkan cobaan yang diberikan oleh Allah. Petaka yang sebenarnya akan Allah berikan pada orang yang menjauhi-Nya meskipun orang tersebut sesungguhnya berlimpahan dengan harga. Ketika surga dan neraka berdebat Allah mengajarkan pada kita sesungguhnya apa yang harus dilakukan agar kita bisa masuk ke surga.
0 Komentar untuk "Ketika Surga dan Neraka Berdebat"