Ketika Suami Lebih Banyak Menyuplai Kebutuhan Orang Tuanya


Canda tawa, cemburu, dan tawa merupakan keindahan rumah tangga yang tak pernah ternilai harganya. Cinta yang timbul antara satu sama lain membuat pernikahan bertahan harmonis dan lama. Namun bagaimana ketika muncul perasaan istri yang menganggap bahwa sang suami lebih mementingkan kebutuhan keluarganya.

Ketika Suami Lebih Banyak Menyuplai Kebutuhan Orang Tuanya

Kewajiban seorang laki-laki yang sudah menikah tidak lagi hanya pada ibu atau keluarganya saja, tetapi juga untuk istri dan anak-anaknya. Kewajiban ini haruslah dipenuhi agar mandapatkan ridho dari Allah.

Sebelum menikah, seorang laki-laki dan perempuan memiliki tanggung jawab lebih untuk berbakti kepada orang tuanya, terutama pada sang ibu. Setelah menikah, bukan berarti kewajiban itu menjadi hilang. Seorang laki-laki masihlah memiliki kewajiban untuk berbakti pada ibundanya. Inilah hukum islam antara suami dan orang tua yang harus diperhatikan.

Lalu bagaimana jika sang istri merasa keberatan dalam hal ini karena ia merasa bahwa keadaan keluarganya sendiri saja dalam keadaan kekurangan. Dalam hal inilah yang harus dijadikan sumber pahala bagi sang istri untuk bersedia membantu keluarga suaminya. Ia harus mengerti bahwa suami nya juga memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya. Selain untuk menopang kondisi ekonomi, hal ini juga akan memperkuat tali silaturahmi antara keluarga sehingga akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis. Seorang istri juga harus memahami akan berbakti pada orang tua menurut Islam.

Apabila terdapat suami yang menomor duakan kebutuhan keluarga maka disinilah letak pentingnya komunikasi antara suami dan istri. Semua masalah itu akan ada jalannya jika dikomunikasikan dengan baik antara kedua belah pihak. Kita harus bisa mengatur suasana agar terjalin kondusif dalam membicarakan hal-hal seperti ini. Terlebih jangan sampai ada sesuatu yang ditutupi-tutupi karena akan menimbulkan prasangka yang tidak baik dan mengganggu hubungan. Permasalahan tidak harus diselesaikan dengan perkelahian, kita dapat menggunakan bahasa yang baik dan penuh kehangatan agar saling memahami. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebelum pembicaraan inti adalah mengucapkan terima kasih terlebih dahulu pada suami selama ini, bertanya dan memuji pekerjaan yang telah dilakukan suami, dan jangan menggunakan kalimat tuduhan karena dapat menyinggung perasaan sang suami. Hal ini akan membantu kita dalam berkomunikasi sesuai harapan. Pahala membantu orang tua menurut islam akan memberikan banyak manfaat untuk hubungan suami istri.

Ternyata kedudukan suami dan istri tidak hanya di atur dalam agama, tetapi juga dalam peraturan negara. Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dalam Pasal 30 hingga Pasal 34, menjelaskan tentang hak dan kewajiban suami istri, yakni:

Pasal 34
1. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala keperluan hidup dalam rumah tangga sesuai dengan kemampuannya.

2. Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik mungkin.

Berdasarkan beberapa aturan tersebut, menunjukkan bahwa sebagai suami istri kita harus paham betul bagaimana hak dan kewajiban masing-masing. Komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting untuk dijaga. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka dapat menghancurkan pernikahan itu sendiri. Bahkan tak jarang, pernikahan yang berujung pada perceraian karena komunikasi yang tidak baik satu sama lain.

Sebagai seorang suami, kita harus adil dalam memenuhi kebutuhan keluarganya dengan istri dan anaknya. Meskipun demikian, sebelumnya akan lebih baik jika dikomunikasikan hal ini pada sang istri agar tidak menimbulkan salah paham antarkeduanya.
0 Komentar untuk "Ketika Suami Lebih Banyak Menyuplai Kebutuhan Orang Tuanya"

Back To Top