Islam telah mengatur perkara mana yang dihalalkan dan mana yang diharamkan. Sebagai seorang muslim, seharusnya kita dapat membedakan antara kedua hal tersebut. Kita harus melaksanakan perintah Allah dan menghindari larangan Allah. Pada zaman dahulu, Nabi Muhammad SAW memiliki sahabat-sahabat yang patuh sebagai pengikut beliau. Mereka merupakan kelompok kehidupan yang senantiasa taat setelah mengetahui perintah dari Rasul yang mereka kasihi itu. Inilah orang Islam yang paling besar kejahatannya sehingga harus dihindari agar tidak menimbulkan dosa besar.
Banyak bertanya ialah salah satu penyebab yang menjadikan generasi terdahulu hancur. Mereka bertanya hanya untuk berkelit, meskipun alasannya untuk mencari kebenaran. Larangan banyak bertanya dalam Islam harus kita perhatikan karena dapat membuat sesuatu yang halal menjadi haram untuk dilakukan.
Nabi pernah bersabda pada umatnya untuk tidak membiarkan berbagai masalah yang tidak beliau persoalkan atas kita. Hal ini dikarenakan, penyebab binasanya orang terdahulu salah satunya adalah karena banyak bertanya dan menentang Rasul yang telah menjadi utusan Allah.
Pada riwayat lain, Nabi bersabda apabila beliau memerintahkan sesuatu pada umatnya, hendaknya kita melakukan hal tersebut semampu kita. Dan apabila beliau melarang kita untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya kita meninggalkan hal tersebut.
Berdasarkan hadits ini, diketahui bahwa telah jelas ketentuan yang harus kita lakukan dan yang harus kita hindari. Peraturan resmi yang dibuat oleh Nabi pastinya menjadi peraturan yang terbaik untuk umat manusia. Hal ini dikarenakan apa yang disampaikan Rasul pastinya sesuai dengan ajaran Islam karena Allah sangatlah mengasihi beliau.
Dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Bukhari dari Mughirah bin Syu’ban menyebutkan bahwa Rasulullah telah melarang umatnya untuk membicarakan setiap kabar yang tidak jelas asal muasalnya, menghambur-hamburkan harta, dan banyak bertanya. Adab bertanya dalam Islam perlu untuk diketahui agar kita bertanya pada tempatnya dan tidak berlebih.
Pada zaman terdahulu, terdapat kisah Bani Israil yang gemar akan bertanya. Namun, apa yang mereka tanyakan telah menyulitkan diri sendiri saat ingin mengerjakan perintah Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Padahal, tanpa bertanya pun, maka seburuk apapun amalan yang kita kerjakan akan diterima oleh Allah karena ketaatannya. Hadits shahih lain yang dikutip oleh Imam Ibnu Katsir menjelaskan jika banyak bertanya dapat membuat sesuatu yang awalnya halal menjadi haram.
Kemudian, Rasulullah melanjutkan sabdanya bahwa ternyata ada kesalahan paling besar yang bisa dilakukan oleh orang Muslim. Karena rasa ingin tahunya, salah seorang bertanya mengenai kesalahan terbesar itu. Rasul pun menjawab bahwa kesalahan itu adalah menanyakan sesuatu yang tak diharamkan, tapi dapat menjadikan hal itu haram karena pertanyaan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita tahu betapa pentingnya menjaga lisan dan keimanan kita terhadap etika bertanya dalam Islam. Bertanya memanglah bukan hal yang dilarang jika untuk mencari kebenaran. Tapi jika kita banyak bertanya mengenai ketentuan Allah, maka dapat menjerumuskan kita pada hal-hal yang salah. Keimanan kita pada Allah seharusnya dapat diiringi kepercayaan terhadap ajaran Allah. Apa yang dilarang oleh-Nya pasti akan memberikan madharat yang lebih banyak, sedangkan apa yang Dia perintahkan pastinya memberikan banyak manfaat untuk hamba-Nya. Oleh karena itu, selagi kita memiliki ilmu mengenai perilaku tertentu dari Al-Qur’an ataupun hadits maka janganlah banyak bertanya agar tidak menyesatkan dan membuat sesuatu yang dihalalkan menjadi diharamkan. Inilah orang Islam yang paling besar kejahatannya.
0 Komentar untuk "Inilah Orang Islam yang Paling Besar Kejahatannya"