Sekarang ini banyak bisnis yang berkembang dan mengalami kemajuan pesat. Namun, sebagian dari mereka hanya mementingkan keuntungan yang didapatkan. Padahal, Islam memiliki ajaran yang membuat kita harus melakukan bisnis sesuai hukum yang telah ditetapkan.
Bisnis dapat digunakan sebagai ibadah. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ini menyediakan ladang pahala yang begitu luas sehingga dapat dimanfaatan untuk beribadah. Inilah bisnis sebagai ibadah dan media dakwah.
Dalam beribadah, terdapat dua syarat minimal yang harus terpenuhi, yakni niat tulus hanya untuk Allah dan mengejar ridho-Nya dan cara yang benar sesuai tuntutan agama.
Lalu mengapa kita perlu membuat bisnis menjadi ladang ibadah? Perlu kita ingat bahwa rezeki, jodoh, dan maut adalah perkara yang menjadi urusan dan rahasia Allah. Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa setiap orang akan diberikan rezeki masing-masing oleh Allah sesuai ketentuannya sehingga rezeki itu tidak akan tertukar satu sama lain.
Sebuah dalil menjelaskan bahwa Allah memberikan rezeki pada setiap makhluk yang ada di bumi, termasuk satu binatang melata sekalipun. Dia juga mengetahui dimana tempat binatang itu berdiam ataupun tempat penyimpannya. Semuanya sudah tertulis pada kitab nyata (Lauh Mahfudz).
Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk yang ada di dunia ini, bahkan tidak ada satu pun yang terlewatkan. Kita tidak perlu mengkhawatirkan mengenai rezeki kita karena sejak di dalam rahim pun Allah telah mengatur rezeki seseorang.
Setelah dewasa, seseorang diperintahkan untuk melakukan usaha atau ikhtiar dalam menjemput rezeki yang telah disiapkan oleh Allah di bumi ini. Mengapa kita menyebutnya dengan menjemput? Karena Allah telah menyediakannya sehingga kita tinggal menjemput rezeki tersebut. Jika kita menyebutnya dengan mencari maka belum tentu rezeki itu ada.
Keterampilan kita dalam bekerja dan berusaha akan berpengaruh pada banyaknya rezeki yang akan kita dapatkan. Namun, yang lebih penting adalah keberkahan dari rezeki itu. Seberapa pun rezeki yang kita milki lebih baik digunakan sesuai ajaran Allah sehingga memberikan berkah untuk diri kita.
Apabila kita memiliki niat yang lurus dan cara benar, maka InsyaAllah rezeki akan menghampiri kita dengan keberkahannya. Oleh karena itu, kebutuhan kita akan terpenuhi serta amal sholeh juga akan kita dapatkan. Kita harus bisa menyeimbangkan antara bisnis dan ibadah.
Namun, jika dari awal niat kita sudah salah bahkan cara mencarinya juga salah maka kita akan merasakan kegelisahan dan rasa cemas meskipun harta atau rezeki yang diberikan lebih banyak. Orang yang seperti ini biasanya akan berkompetisi lebih ketat dalam mencari rezeki, namun usaha yang dilakukannya tidak akan diridhoi oleh Allah. Hal ini membuat rezeki kita tidak akan bermanfaat dalam hidup kita. Seharunya kita percaya bahwa setiap orang memiliki rezekinya masing-masing sehingga tidak perlu merebut rezeki orang lain.
Bisnis dengan niatan ibadah dapat dijadikan ibadah dan amal sholeh. Nabi Muhammad telah memberikan contoh mengenai bisnis dan ibadah ini. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan niat yang lurus dan tata cara yang benar. Melakukan pekerjaan dengan tanggung jawab, kejujuran, tidak berbuat curang dalam mengurangi atau melebihkan timbangan dan memberikan informasi apa adanya sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi antara produsen dan konsumen. Cara dan penggunaan rezeki yang benar akan mendatangkan pahala bagi kita.
0 Komentar untuk "Begini Caranya Agar Bisnis Jadi Ibadah"