Sebagai umat muslim, kita harus bisa mengikhlaskan apa yang telah diperbuat orang yang telah meninggal apabila selama hidupnya pernah menyakiti kita. Ibarat kata, nasi sudah menjadi bubur. Jika orang yang telah menyakiti kita sudah meninggal, lantas mau di apakan lagi? Kita tidak perlu mencaci-maki, menghina atau menjelek-jelekkan dengan segudang kesalahannya selama hidup. Sesungguhnya semua kejengkelan atau kemarahan kita pada orang yang telah meninggal tidak akan membawa keburukan maupun kebaikan padanya.
Setiap orang pastinya memiliki dosa baik itu kecil maupun besar. Ketika orang tersebut meninggal maka segala amal ibadahnya pun sudah ditutup. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan bagi kita untuk membicarakan kesalahan orang yang telah meninggal dunia.
Dalam kitab Usud al-Ghabah, Ibnu Al-Atsir berkata bahwa saat Ikrimah bin Abu Jahal masuk agama Islam banyak orang yang mengatakan jika ia adalah musuh Allah. Hati Ikrimah pun tersakiti karena ucapan ini. Kemudian, ia mengadukan hal ini pada Rasulullah. Setelah mendengar keluhan ini, Rasulullah bersabda bahwa janganlah mencela ayah Ikrimah yang telah mati karena akan menyakiti keluarganya yang masih hidup. Inilah hadits mencela orang meninggal
Justru, cacian dan ekspresi kejengkelan dapat menambah masalah baru, yakni menyakiti hati orang-orang terdekat yang masih hidup, baik anak-anaknya, keluarga atau temannya. Ingatlah bahwa Allah melihat setiap perbuatan kita, bahkan malaikat selalu mencatat setiap perbuatan kita, baik itu sekecil biji zarrah. Larangan mencela orang meninggal haruslah kita perhatikan agar tidak menjebak diri kita sendiri dalam perbuatan dosa.
Apabila kita pernah disakiti oleh orang yang telah meninggal dan kemudian kita dendam lalu membalaskan dendamnya dengan mencaci maki orang tersebut, lalu apa bedanya kita dengan dia? Jika ada orang yang terzalimi oleh kita, maka ingatlah bahwa Allah akan menghitungnya sebagai amalan buruk yang justru merugikan kita sendiri. Rasulullah pernah melarang kita untuk mencaci maki orang yang sudah meninggal dunia karena kita akan mendapatkan balasan sesuai apa yang telah kita lakukan.
Berdasarkan penjelasan di atas mengajarkan kepada kita untuk ikhlas atas perbuatan orang lain kepada kita, terlebih jika ia sudah meninggal dunia. Untuk apa menyimpan dendam di hati karena akan membuat hidup kita menjadi tidak tenang dan jauh dari rahmat Allah. Percayalah bahwa Allah akan membalas setiap perbuatan yang kita lakukan karena hanya Dia yang Maha Adil memberikan balasan. Kita tidak perlu mencaci maki atau menghina dengan tujuan menghukum orang tersebut atas kesalahannya, karena kita tidak pantas untuk melakukan hal tersebut. Hanya Allah yang pantas memberikan hukuman bagi hamba-Nya yang berbuat zalim. Larangan membicarakan hal buruk orang meninggal karena mencaci orang yang sudah meninggal tidak ada manfaatnya.
Orang yang tersakiti, maka doanya tidak akan di tolak oleh Allah. Apabila kita ikhlas dan berdoa kepada Allah untuk kebaikan kita, maka hal tersebut akan lebih bermanfaat daripada kita balas dendam dengan menjelek-jelekkan dia setelah meninggal. Maka bukan dia lagi yang terzalimi tapi keluarga orang tersebut akan terzalimi dan ingatlah bahwa doa mereka tidak akan ditolak oleh Allah. Bagaimana jika mereka mendoakan kejelekan atau keburukan pada kita? Oleh karena itu, hindarilah perbuatan ini demi kehidupan kita sendiri agar bisa mengikhlaskannya lebih mudah.
0 Komentar untuk "Hukum Mencaci Maki Orang yang Sudah Meninggal Dunia"