Hubungan Intim Pada Malam Hari, Haruskah Langsung Mandi Junub?


Melakukan hubungan intim adalah sebuah kebutuhan pasangan suami istri dalam kehidupan rumah tangganya. Dalam hukum Islam, pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan intim diharuskan mandi junub. Mandi junub bertujuan untuk menyucikan diri mereka kembali, supaya dapat melakukan ibadah. Namun, bila melakukan hubungan intim pada malam hari, haruskah langsung mandi junub? Berikut penjelasannya.

Hubungan Intim pada Malam Hari, Haruskah Langsung Mandi Junub?

Hubungan intim pada malam hari, haruskah mandi junub? Mandi junub, mandi besar, atau mandi wajib memang wajib dilakukan ketika seorang muslim/muslimah sedang dalam keadaan badan yang tidak suci. Misalnya setelah melakukan hubungan intim. Karena mandi junub hukumnya wajib, maka bila hubungan intim dilakukan pada malam hari, mandi junub boleh ditunda dan dilakukan keesokan harinya. Dan sebaiknya diganti dengan berwudhu. Tujuan dari mandi junub itu sendiri adalah untuk mengembalikan seorang muslim/muslimah dalam keadaan suci, sehingga mereka dapat kembali melakukan ibadah shalat. Untuk melakukannya, dibutuhkan niat. Tak jarang umat muslim yang meremehkan niat ketika hendak mandi junub. Niat mandi junub hanya perlu diucapkan dalam hati saja. Dalam mandi junub, niat saat melakukannya dibagi menjadi 3 bagian:

1. Mandi junub yang disebabkan karena mimpi basah dan keluarnya air mani
Niat ini dimohonkan untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah.

2. Mandi junub karena haid
Niat ini dimohonkan untuk menghilangkan hadats besar dari haidl.

3. Mandi junub karena nifas
Niat ini dimohonkan untuk menghilangkan hadats besar dari nifas.

Mandi Wajib dengan Tata Cara yang Benar
Niat saja ternyata tidak cukup. Mengetahui tata cara mandi wajib juga penting bagi umat Islam. Berikut adalah cara mandi wajib yang benar:

• Ucapkan niat terlebih dahulu untuk menghilangkan hadats yang besar. Karena segala sesuatu yang diawali dengan niat baik pasti diridhoi Allah. Jika tidak bisa mengucapkannya dengan bahasa Arab, ucapkan saja dengan bahasa Indonesia.

• Telapak tangan perlu dibilas dan dibersihkan sebanyak 3 kali, lalu bercebok membersihkan kemaluan dan kotoran di sekitarnya mengunakan tangan kiri.

• Setelah kemaluan dicuci bersih, cucilah tangan dengan menggunakan tanah atau sabun.

• Berwudhulah seperti saat ingin ibadah shalat.

• Guyurkanlah air ke kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut.

• Kepala bagian kanan dicuci terlebih dahulu, baru setelah itu kepala bagian kiri.

• Membersihkan rambut dengan cara menyelakan jari jemari di antara rambut.

• Guyurlah seluruh badan mulai dari bagian kanan, lalu ke badan bagian kiri.

Tata cara urutan mandi wajib diatas tidak boleh salah. Nabi Muhammad menyarankan untuk melakukan mandi junub dengan tertib seperti beliau.

Ditambahkan oleh HR At-Tirmidzi, dalam mandi junub, menyela pangkal rambut hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Sedangkan pada perempuan, cukuplah dengan mengguyur kepalanya sebanyak tiga kali lalu menggosoknya tanpa membuka uraian rambutnya yang diikat. Karena Rasulullah bersabda, jalinan rambut pada perempuan cukup kuat, maka dari itu ia tidak boleh mengurainya, cukup dengan mengguyurkan air saja sebanyak tiga kali.

Selain itu, jangan sampai melewatkan bagian tubuh yang tersembunyi seperti, pusar, bawah ketiak, lutut, dan sebagainya. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah, barangsiapa yang dalam jinabatnya melewatkan bagian tubuh yang seharusnya dialiri oleh air, maka ia akan mendapat perlakuan-perlakuan dari api neraka.

Jadi, bagi para pasangan suami istri yang masih bertanya-tanya, hubungan intim pada malam hari, haruskah mandi junub? Tidak. Mandi junub dapat ditunda tetapi diganti dengan sikap wudhu yang sempurna untuk menyucikan diri kembali.
0 Komentar untuk "Hubungan Intim Pada Malam Hari, Haruskah Langsung Mandi Junub?"

Back To Top