Bilal Bin Rabah, Simbol Kesetaraan Sosial Umat Islam


Islam merupakan agama yang melihat semua manusia itu sama, manusia hanya dibedakan dari tingkat keimanan dan ketaqwaannya saja bukan dari suku, ras atau bangsanya, hal ini dapat dilihat dari seorang Bilal bin Rabah. Bilal bin Rabah merupakan tokoh Islam yang sangat populer karena keimanannya. Bilal merupakan seorang budak negro yang berasal dari Ethiopia dan telah menjadi simbol kesetaraan sosial dalam Islam.

Bilal Bin Rabah, Simbol Kesetaraan Sosial Umat Islam

Nama Bilal saat ini telah dijadikan sebagai sebutan orang yang mengumandangkan adzan dalam Islam sehingga semua umat muslim tidak akan melupakan sosok Bilal. Dihadapan Allah SWT, manusia hanya dilihat dari seberapa besar keimana dan ketaqwaannya, maka tak pantas jika sesama manusia membeda-bedakan ras, golongan, atau pun juga bangsa.

Bilal merupakan budak dari seorang musuh Islam yaitu Umayyah bin Khalaf dan dia lahir pada tahun 680 Masehi di Mekkah. Budak negro ini telah memutuskan untuk memeluk agama Islam namun hal ini ditentang oleh majikannya. Umayyah menyiksa Bilal dengan kejam agar dirinya melepaskan Islam, namun kecintaan Bilal terhadap Islam dan Rosulullah sangat kuat sehingga meskipun dirinya disiksa dengan sangat kejam tidak dapat menggoyahkan keimanannya, bahkan disaat disiksa Bilal terus menyerukan asma Allah SWT.

Mendengar kabar adanya siksaan yang dialami Bilal, Rosulullah akhirnya mengutus Abu Bakar untuk menebus dan membebaskan Bilal dari perbudakan dan penyiksaan yang diterimanya selama ini demi memeluk agama Islam. Setelah Bilal terbebas dari perbudakan, dia selalu mendampingi Rosulullah dalam setiap peperangan besar melawan jahiliyah diantaranya adalah perang Uhud, Khandaq, Badar, dan lainnya. Bilal berhasil membunuh musuh Islam sekaligus mantan majikannya terdahulu yaitu Umayyah dalam perang Badar. Inilah riwayat Bilal Bin Rabah.

Dalam sejarah Islam telah tercatat bahwa Rosulullah merupakan orang pertama yang menyatakan kesetaraan diantara semua manusia di dunia ini. Rosulullah dihadapan 120.000 umat lebih telah menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan orang bangsa lain, antara orang kulit putih dengan kulit hitam, semua manusia di dunia ini adalah sama dan yang membedakan diantara manusia itu adalah tingkat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Rosulullah memilih Bilal sebagai orang pertama yang mengumandangkan adzan di Madinah sehingga namanya diabadikan sebagai muadzin pertama dalam sejarah Islam. Nama Bilal hingga saat ini dijadikan sebagai nama panggilan seorang muadzin atau orang yang mengumandangkan adzan.

Rosulullah juga telah menunjuk Bilal untuk mengumadangkan suara adzan di atas Ka’bah dihadapan semua orang, baik itu orang muslim maupun non muslim. Saat itu kota Makkah telah dikuasai oleh Islam dan semua orang dikumpulkan di sekitar Ka’bah. Adzan ini merupakan suara adzan pertama yang dikumandangkan dikota Makkah sebagai sejarah kemenangan Islam dalam menaklukan kota ini. Inilah sejarah Bilal Bin Rabah.

Bilal merupakan salah satu umat Islam yang selalu mengamalkan sholat tahiyatul wudhu sehingga Rosululullah mendengar langkah kakinya berjalan di depan Rosulullah kelak di surga. Setelah Rosulullah wafat, Bilal sangat bersedih dan dia berjihad ke Syiria atas izin Abu Bakar. Setelah kejadian itu Bilal hanya mengumandangkan adzan 2 kali saja, yaitu ketika Umar bin Khattab mengunjunginya ke Syiria dan saat dirinya mengunjungi makam Rosulullah SAW. Mendengar suara adzan yang dikumandangkan oleh Bilal, semua umat Islam menangis karena teringat akan sosok Rosulullah SAW.

Demikian informasi seputar sejarah Bilal bin Rabah yang merupakan simbol kesetaraan sosial umat Islam dan hingga saat ini namanya telah diabadikan menjadi nama seorang muadzin.
0 Komentar untuk "Bilal Bin Rabah, Simbol Kesetaraan Sosial Umat Islam"

Back To Top