Kematian adalah suatu hal yang sangat menakutkan bagi setiap orang. Apabila seseorang telah mati maka sudah terputuslah segala amal ibadahnya. Ia akan masuk ke dalam kehidupan baru, yakni kehidupan di alam kubur dimana ia hidup sendiri dan tidak ada yang bisa menyelamatkannya, kecuali amalnya.
Alam kubur merupakan salah satu perkara ghaib yang harus diimani bagi setiap umat muslim. Kita dapat mempelajari hal ini melalui pedoman Islam, yakni Al-Qur’an dan hadits. Kemudian muncul pertanyaan benarkah mayat bisa menjawab salam para peziarah?.
Mungkin jika ditanya tak ada yang siap menuju kematian. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk selalu mengingat kematian dengan berziarah kubur, memberi salam, serta mendoakan si mayit. Pada suatu hari, Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai apa yang harus diucapkannya saat berziarah kubur. Jawaban Rasul ini diabadikan di dalam hadits yang menjelaskan bahwa salam, Assalamu’alaikum wahai penghuni kubur dari kalangan mukmin dan muslimin, adalah salam yang harus diucapkan ketika berziarah kubur. Hendaknya kita juga mendoakan mereka agar Allah merahmati orang yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup dan pastinya kita akan menyusul mereka karena setiap nyawa pasti akan kembali pada-Nya.
Sudah jelas dalam hadits ini bahwa Allah memerintahkan pada kita untuk mengucapkan salam saat berziarah kubur, meskipun tidak disebutkan apakah si mayit mampu mendengar salam kita atau tidak.
Riwayat lain menjelaskan bahwa jika ada seseorang yang melalui kuburan saudara sesama mukmin yang ia kenal ketika di dunia, maka berilah salam padanya karena ia akan menjawab salammu.
Selain itu, dalam sebuah hadits juga dijelaskan bahwa mayit dapat mengetahui siapa saja orang yang mendatanginya untuk berziarah.
Ibnul Qoyim berisi pendapat para ulama dan salaf yang menyatakan bahwa mayit dapat mengetahui orang yang berziarah di kuburnya dan mereka akan merasakan senang.
Sementara itu, Ibnu Katsir juga mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW pernah mensyariatkan pada umatnya saat mereka memberi salam pada penghuni kubur agar disampaikan sebagaimana mereka bisa berkomunikasi dengannya secara langsung. Dikatakan jika salam yang diajarkan akan diarahkan pada orang yang berakal dan bisa mendengar. Namun jika salam itu berbeda dengan sebagaimana mestinya maka panggilan ini akan cocok dengan mereka yang sudah tidak ada ataupun sudah tiada. Selain itu terdapat beberapa riwayat yang mengatakan bahwa si mayit mengetahui orang-orang yang berziarah ke kuburnya dan ia pun merasa senang.
Orang yang sudah mati maka terputuslah segala amalnya di dunia, maka ia tidak dapat membantu orang lain, Jutsru dialah yang seharusnya dibantu untuk dikirimkan doa dari mereka yang masih hidup. Bahkan dalam sebuah surat dijelaskan bahwa Allah SWT mencela kaum musyrik yang berdoa dan memohon kepada mereka yang sudah meninggal. Berhala yang selama ini mereka yakini sebagai Tuhan tidak dapat memberikan apa pun karena mereka saja adalah benda mati yang dibuat oleh manusia. Bahkan, berhala itu tidak tahu jika ada penyembah-penyembah yang dibangkitkan.
Orang yang telah mati dan menempati alam kubur, maka mereka sedang membutuhkan doa sebagai tambahan amal menuju surga sehingga sangat mengherankan saat ada orang yang meminta segala hajatnya kepada mereka yang sudah mati. Demikian jawaban dari apakah mayit bisa menjawab salam para peziarah.
2 Komentar untuk "Apakah Mayit Bisa Menjawab Salam Dari Para Peziarah?"
Pertanyaan:
Apakah doa yg kita kirimkan dapat diterima? Karena kita bukanlah salah satu dari 3 perkara yg menjadi bekalnya si mayit yaitu amal shaleh, ilmu yang bermanfaat dan anaknya yang shaleh
Artikel yang benar dan membenarkan dan akan memberikan pencerahan