Tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan, bahkan tidak hanya untuk beberapa orang saja tapi untuk seluruh rakyatnya. Untuk itu, kelelahan pasti akan datang menghampirinya.
Umar bin Khattab merupakan salah satu khalifah yang bertaqwa pada Allah dan mempunyai jiwa pemimpin besar. Beliau banyak menjadi buah bibir karena kepemimpinannya yang dikenal setia dan baik pada rakyatnya. Umar termasuk sahabat Rasulullah meskipun banyak berbeda pendapat dengan Rasul tapi pendapatnya itu tetap berada pada jalur Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah sehingga Rasul pun menyayangi beliau.
Selama masa kepemimpinan Umar bin Khattab, ia pernah mengalami kelelahan karena mengurusi rakyatnya. Hal ini biasa terjadi karena memang tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah besar. Namun, kelelahan itu tidak membuatnya meninggalkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Jutsru ia memanjatkan doa yang membuat orang lain tersentuh.
Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, baik dan wibawanya dapat membuat diam para sahabat lain yang sedang berbicara dengan Rasulullah SAW.
Ia memimpin rakyatnya dengan penuh tanggung jawab, tegas, wibawa, dan bijaksana. Hal ini dapat kita lihat dari kesehariannya, baik sebelum menjadi seorang khalifah ataupun setelah meneruskan masa pemerintahan Rasulullah SAW. Kisah kekhalifahan Umar bin Khattab akan mengajarkan pada kita untuk menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.
Di suatu forum, para sahabat saling berbincang dan ada beberapa yang berbincang dengan Rasulullah. Namun, saat Umar datang maka semuanya diam untuk menghormati kedatangan Umar.
Sebuah hadits juga menjelaskan bahwa setan lebih memilih melarikan diri dalam melewati jalan lain apabila berpapasan dengan Umar. Hadits ini menunjukkan betapa besar aura Umar hingga para setan pun memilih untuk melarikan diri darinya. Ia dikenal sebagai Al-Faruq ataupun pintu fitnah sehingga pada masa pemerintahannya setan tidak mampu memberikan fitnahnya pada umat muslim. Setelah Umar wafat barulah fitnah pada umat muslim kembali membesar.
Meskipun ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang baik, tapi ia juga manusia biasa yang bisa merasakan lelah dan penat saat mengurusi rakyatnya. Ketika ia merasakan lelah itu, ia beristirahat di atas tanah dan berdoa pada Allah SWT. Ia memohon kepada Allah untuk segera dipanggil menuju hadapan Allah karena takut jika ia tidak sanggup lagi melayani rakyat yang semakin banyak dengan usianya yang bertambah tua. Ia juga berdoa agar Umar dipanggil dalam keadaan baik dan rakyat yang ditinggalkan pun juga dalam keadaan baik. Ia menyadari bahwa tubuhnya tidak lagi kuat seperti dulu dan ia pun bertambah tua maka doa yang selalu ia panjatkan adalah untuk kebaikan rakyatnya agar tetap sejahtera.
Doa Umar bin Khattab saat lelah mengurusi rakyat ini menunjukkan rasa tanggung jawab yang begitu besar Umar sebagai seorang pemimpin. Ia tidak memikirkan dirinya sendiri melainkan kesejahteraan rakyatnya. Inilah sikap pemimpin idaman.
Kisah khalifah Umar bin Khattab ini seharusnya menjadi tauladan bagi setiap pemimpin sekarang ini. Mengingat pemimpin sekarang justru lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Tak jarang, beberapa pemimpin terjerumus pada korupsi yang seharusnya uang tersebut adalah hak untuk rakyat, namun justru diselewengkan untuk kepentingannya pribadi.
1 Komentar untuk "Doa Umar bin Khattab Saat Kelelahan Mengurusi Rakyatnya"
Coba di indonesia ada yang bersifat seperti beliau..