Sebagai seorang muslim, tentunya kita tahu dan sering membacakan surat Al-Fatihah ketika mendirikan shalat atau amalan lainnya. Surat Al-Fatihah memiliki delapan ayat dengan maknanya masing-masing. Dikatakan bahwa terdapat rahasia di dalam delapan ayat tersebut, yakni kunci delapan pintu surga. Seperti yang kita tahu bahwa surga memiliki delapan pintu dimana kita memerlukan kunci untuk masuk di setiap pintunya dan esensi dari rahasia Al-Fatihah adalah kembali ke makna delapan.
Sama halnya dengan neraka yang memiliki beberapa tingkatan sesuai dengan dosa para penghuninya, surga juga diciptakan dengan beberapa tingkatan sesuai dengan amalan yang dilakukan oleh hamba-Nya.
Pada tiap bagian dari delapan esensi tersebut adalah kunci-kunci pintu menuju surga seperti yang telah disebutkan di dalam hadits Nabi SAW. Apabila kita tidak mengisi hati kita dengan keimanan dan masih menuntut ilmu pada beberapa hubungan khusus di dalamnya maka kita harus membuang pemikiran kita pada surga secara empirik. Tidak akan ada lagi pengetahuan yang samar karena Allah telah menunjukkan keajaiban-keajaiban-Nya.
Selain itu, kita juga menduga bahwa ruh dari orang yang bijaksana sudah dibukakan taman ma’rifatnya, jumlahnya lebih sedikit daripada penghuni surga yang diliputi hasrat biologis dan konsumtif. Pastinya hal ini tidak dapat disamakan. Tapi tidak dapat dipungkiri jika kecintaan ahli ma’rifat pada surga berada di pintu-pintu ma’rifat itu sendiri. Disana mereka dapat melihat kerajaan bumi dan langit, keagungan segala ciptaan Allah, bahkan lebih dari kecintaannya pada pasangannya di dunia, makanan yang dimakan, ataupun pakaian yang dikenakan.
Orang-orang beriman pastinya akan memiliki keimanan dan kecintaannya pada Allah, rasul, dan para malaikatnya. Bahkan kecintaan ini telah tertanam di dalam lubuk hatinya sehingga tidak akan mungkin kenikmatan dunia dapat mengalahkan rasa cinta itu. Berbeda dengan manusia yang hanya mementingkan urusan dunia. Mereka tidak akan peduli bagaimana mereka hidup di akhirat, balasan apa yang akan mereka dapatkan kelak. Hanya kenikmatan dunia yang ada di pikirannya, hasrat menyalurkan nafsu, mengonsumsi makanan dan minuman, atau bahkan menikmati kenikmatan hewani yang seharusnya tidak pantas untuk dilakukan. Orang-orang seperti ini, mereka memiliki cita-cita dan hasrat menggapai surga lebih rendah dari mereka kaum beriman yang selalu menggebu-gebu jika itu berkaitan dengan urusan akhirat. Salah satunya adalah wudhu bisa menjadi kunci 8 pintu surga.
Sungguh, orang-orang yang hanya mementingkan urusan dunia tidak akan bahagia di akhirat kelak. Saat pintu surga mulai dibuka, maka kebahagiaan akan mulai terpancarkan dari wajah kaum muslim. Mereka sangat tentram dan bahagia ketika di dalam surga sehingga tidak dapat berpaling dari kenikmatan mana pun. Oleh karena itulah mereka tidak pernah melepaskan kekuatan iman mereka di dalam lubuk jiwanya hingga akhir hayat. Mereka akan terus mempertahankan dan memperjuangkan keimanannya.
Berdasarkan penjelasan mengenai 8 pintu surga di atas, kita tahu bahwa kunci surga bisa kita dapatkan dari ketekunan ma’rifat. Jika taman-taman ma’rifat tidak pantas dinamakan sebagai surga maka surga itulah yang akan berhak atas taman-taman ma’rifat itu sehingga dapat menjadi kunci menuju pintu surga. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Al-Fatihah memilki kunci-kunci untuk seluruh pintu surga dengan segala kenikmatan yang sudah disediakan oleh Allah SWT. Inilah rahasia kunci delapan pintu surga yang dapat mengantarkan kita pada kenikmatan surga.
0 Komentar untuk "Rahasia Kunci Delapan Pintu Surga"