Tiga Kalimat Pencegah Maksiat yang Paling Ampuh


Setan adalah penyebab utama mengapa manusia sering tersesat di jalan yang tidak benar. Seseorang yang tidak memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat pada Allah, maka ia akan lebih mudah tergoda dengan bisikan setan yang ingin menjerumuskan kita.

Tiga Kalimat Pencegah Maksiat yang Paling Ampuh

Setan adalah salah satu makhluk Allah yang selalu membangkang pada perintah Allah. Ia tidak hanya berbuat dosa untuk dirinya sendiri tetapi dia juga mengajak manusia agar tersesat dari jalan kebenaran. Mereka melakukan berbagai cara untuk bisa membuat manusia berbuat maksiat. Hal ini berhubungan dengan ketetapan Allah yang menyatakan bahwa kelak setan akan menjadi penghuni neraka Jahanam yang abadi. Oleh karena itu, mereka mencari teman sebanyak-banyaknya yang akan ikut bersamanya masuk ke dalam neraka Jahanam.

Meskipun usaha setan sangatlah keras, kita harus bisa menghindarkan diri dari godaan setan itu. Biasanya para setan akan membisikkan ke dalam hati dengan rayuan palsu. Hal ini terdapat dalam sebuah kisah di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin oleh Imam al-Ghazali. Dalam kitab inilah kita akan tahu mengenai cara mencegah kemungkaran dengan 3 cara.

Kisah ini bermula ketika Muhammad bin Suwar sedang melaksanakan shalat. Tidak jauh dari tempat shalatnya itu, terbangunlah keponakannya bernama Sahal. Karena ingin mendidik keponakannya itu, Muhammad bertanya pada Sahal apakah ia tidak mengingat Allah yang sudah menciptakannya.

Dengan polos, Sahal justru melontarkan pertanyaan bagaimana caranya. Muhammad menjelaskan dengan santun agar keponakannya itu mengucapkan tiga kalimat di dalam hati artinya tidak menggerakkan lisan. Ketiga kalimat itu adalah Allah bersamaku, Allah melihatku, dan Allah menyaksikanku.

Setelah hari itu, Sahal selalu melakukan apa yang dinasihatkan padanya. Bahkan ia juga menceritakan apa saja amalan yang telah dilakukannya kepada sang Paman. Karena melihat keponakannya begitu antusias dalam menjalankan nasihatnya, maka ia mengatakan kepada Sahal untuk mengucapkan ketiga kalimat tersebut sebanyak tujuh kali setiap malam.

Meskipun jumlah amalan yang ditugaskan semakin banyak, tapi tidak melunturkan semangat Sahal terus beramal shaleh. Hal ini membuat Pamannya kembali menambah amalan menjadi sebelas kali yang harus dilakukan oleh keponakannya itu.

Tidak terasa bahwa nasihat itu terus dilakukan Sahal hingga satu tahun. Ia berkata jika ia telah melakukan nasihat pamannya selama satu tahun maka ia akan menemui pamannya itu. Mengetahui keponakannya selalu istiqomah dalam menjalankan amalan, ia pun bangga dan mengatakan agar Sahal melanjutkan amalan itu hingga akhir hayatnya karena amalan ini sangat bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Kemudian ia melanjutkan bahwa barang siapa yang merasakan Allah bersamanya, melihatnya ataupun menyaksikan semua perbuatan, perkataan, dan bisikan hati maka ia tidak akan berbuat maksiat. Inilah yang dimaksud dengan ajaran tauhid. Ia akan malu jika melakukan perbuatan maksiat karena ia selalu merasa bahwa Allah menyaksikan dan melihat setiap perbuatannya atau dalam hatinya. Hal ini bisa dijadikan kiat-kiat mencegah maksiat.

Ajaran ini sebaiknya kita berikan ketika anak-anak masih kecil karena pikiran mereka belum tercampur dengan apa pun dan hatinya masih suci. Sedari kecil, orang tua harus sudah bisa menanamkan ajaran dan nilai-nilai agama agar sewaktu dia sudah dewasa maka ia tidak akan mudah digoyahkan oleh godaan apa pun. Demikian tiga kalimat pencegah maksiat paling ampuh.
1 Komentar untuk "Tiga Kalimat Pencegah Maksiat yang Paling Ampuh"

terimakasih sangat bermanfaat.

Back To Top