Hindari Memberi Nama Imran Untuk Anak Lelaki, Ini Alasannya


Nama merupakan sebuah doa bagi si anak sehingga Islam mengajarkan kepada setiap umatnya untuk memberikan nama yang baik untuk anak-anak mereka tetapi hindari memberi nama ‘Imran untuk anak lelaki. Nama yang terbaik untuk seorang anak adalah nama yang mengandung unsur Islam seperti nama-nama Nabi atau nama yang diambil dari surat-surat Al-Quran yang memiliki makna yang indah. Tetapi mengapa nama “Imran” sebaiknya dihindari?

Hindari Memberi Nama Imran Untuk Anak Lelaki, Ini Alasannya

Seorang anak merupakan titipan Allah SWT yang harus dijaga dengan baik sehingga orang tua juga harus memberikan nama yang baik pula untuk anak-anak mereka. Nama yang baik merupakan doa yang baik untuk kehidupan seorang anak sehingga Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar memberikan nama yang baik untuk anak-anak mereka dan arti nama seseorang dalam Islam merupakan hal yang sangat penting.

Nama-nama yang baik dapat diambil dari surat Al-Quran seperti An-Nas, Yasin, Yusuf, dan masih banyak lainnya, tetapi sebaiknya Anda menghindari memberikan nama Imran untuk anak laki-laki. Mengapa demikian? berikut adalah penjelasan mencari arti nama menurut Islam sebaiknya menghindari nama Imron.

Dahulu kala terdapat seorang kiyai yang mahsur dan populer di daerahnya karena keshalehannya. Sang kiyai memiliki seorang putri semata wayang yang dirawatnya dengan kasih sayang dan membekalinya dengan ajaran Islam sehingga dia tumbuh sebagai seorang muslimah yang tidak hanya cantik parasnya tetapi juga cantik hatinya. Kiyai ini memiliki sebuah pesantren besar dan beliau ingin mewariskan pesantren tersebut kepada menantunya kelak.

Banyak pemuda yang ingin menjadi menantunya karena kesholihan putri sang kiyai, tidak hanya dari kalangan orang lura saja yang ingin menjadi menantunya tetapi juga para santrinya pun juga ingin menjadi menantunya.

Akhirnya datanglah 3 orang pemuda ke rumah sang kiyai dan mereka bertiga bermaksud untuk mempersunting putrinya. Sang kiyai menerima baik kedatangan ketiga pemuda tersebut dan menanyai ketiganya untuk mendapat informasi yang lebih jelas.

Sang kiyai bertanya kepada pemuda pertama perihal arti nama menurut Al-Quran dan pemuda tersebut menjawab bahwa namanya adalah Anas. Sang kiyai menyuruh sang pemuda untuk membacakan surat An-Nas dari awal hingga akhir. Kemudian sang kiyai bertanya kepada pemuda kedua, pertanyaan yang dilontarkan beliau sama persis dengan pertanyaan yang diajukan kepada pemuda pertama. Pemuda kedua menjelaskan bahwa namanya adalah Thariq, mendengar nama itu sang kiyai menginstruksikan kepada pemuda kedua untuk membacakan surah At-Thariq.

Pemuda kedua membacakan surat At-Thariq dengan lancar dan baik hingga selesai. Mendengar surat At-Thariq yang dibacakan oleh pemuda kedua maka pemuda ketiga merasa gemetaran dan berkeringat dingin. Pemuda ketiga merasa gusar karena setelah pemuda kedua selesai membacakan surat At-Thariq maka selanjutnya adalah gilirannya ditanya oleh sang kiyai.

Kini tiba giliran pemuda ketiga untuk ditanya oleh sang kiyai, tetapi sebelum sang kiyai berbicara pemuda ketiga langsung mengatakan bahwa dirinya bernama Imran tetapi dia sering dipanggil dengan nama Qulhu.

Mendengar penjelasan pemuda ketiga ini, sang kiyai dan kedua pemuda yang ada di dalam ruangan itu tersenyum. Pemuda ketiga melakukan hal itu karena dia tahu bahwa kiyai akan menyuruhnya untuk membaca surat Al-Imron yang sangat panjang dan dia tidak hafal surat Al-Imron ini.

Akhirnya sang kiyai menyuruh ketiga pemuda ini pulang dan jawaban dari lamaran ketiga pemuda tersebut masih ditangguhkan karena sang kiyai ingin memiliki seorang menantu yang pantas untuk putrinya dan dapat menjadi penerus pesantrennya.

Itulah kisah ketiga pemuda yang ingin melamar putri seorang kiyai alim yang sangat populer kemashurannya, jadi sebaiknya hindari memberi nama ‘Imran untuk anak lelaki, karena ini alasannya.
3 Komentar untuk "Hindari Memberi Nama Imran Untuk Anak Lelaki, Ini Alasannya"

Aya Aya wae penulis ini. Wkwkwk

Enter your comment...wekekekekek udah srius bacanya..

Back To Top