Siapa yang tidak mengenal makhluk purbakala satu ini, dinosaurus? Pastinya semua orang pernah mendengar atau melihat makhluk yang hidup ratusan tahun lalu tersebut. Bahkan beberapa film pun dibuat untuk menggambarkan kehidupan serta penampakan dari dinosaurus itu sendiri. Meskipun beberapa film dibuat dan terinspirasi dari dinosaurus yang sesungguhnya, tetap saja timbul pertanyaan. Benarkah manusia pernah hidup bersama dinosaurus?
Sebelumnya, begitu banyak catatan arkeolog dan geologis yang mengkaji tentang kehidupan dinosaurus. Darimana makhluk ini berasal serta penyebab kepunahannya sendiri dari muka bumi. Tak banyak yang mengerti memang perihal makhluk purbakala yang tak sempat kita lihat secara langsung tersebut. Penelitian perihal dinosaurus sendiri dimulai dari penemuan beberapa tulang besar di pertambangan Inggris oleh William Buckland.
Pendeta sekaligus ahli fisika tersebut tak sengaja menemukan tulang belulang yang dianggap tak lazim pada tahun 1820-an. Sejak saat itu, mulailah sekelompok orang meneliti tentang dinosaurus. Dari beberapa catatan diketahui bahwa dinosaurus hidup sekitar 228 juta tahun lalu. Mereka bertahan hingga 65 juta tahun yang lalu di muka bumi kita ini. Seiring waktu dan kemampuan beradaptasi yang menurun, satu persatu dinosaurus tersebut mati dan punah.
Nama dinosaurus sendiri berasal dari seorang ahli anatomi Inggris, Richard Owen. Kata ini sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kadal yang menakutkan”. Hingga saat ini, film yang menceritakan tentang kehidupan manusia yang berdampingan dinosaurus sangatlah banyak. Salah satu yang terkenal adalah Flinstone atau manusia batu yang diceritakan dalam bentuk kartun. Versi asli maupun kartunnya tetap membuat kita percaya bahwa dinosaurus pernah bertemu manusia.
Namun, benarkah manusia pernah hidup bersama dinosaurus beberapa juta tahun yang lalu? Sayangnya, para ahli sempat menampik pernyataan perihal hal tersebut. Mereka tidak pernah membenarkan bahwa manusia pernah hidup bersama dinosaurus. Hal tersebut bisa dibilang sebatas fantasi yang tidak bisa dipercayai kebenarannya. Ahli arkeolog sendiri memiliki teknik penanggalan tersendiri perihal tersebut.
Teknik penanggalan para arkeolog tersebut bisa dikatakan sangat tepat dan akurat sehingga bisa dipercaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, dinosaurus punah sekitar 65 juta tahun yang lalu. Pada saat itu, manusia sendiri belum muncul atau tercipta di muka bumi. Jadi, bisa disimpulkan bila kita tidak pernah hidup bersama dinosaurus ataupun kerabat dekat mereka. Fakta tersebut diperkuat pula oleh beberapa penemuan kerangka yang telah diteliti secara seksama.
Fakta-fakta ini uniknya dibantah oleh beberapa orang skeptisme sejarah. Mereka mengatakan bahwa manusia setidaknya pernah hidup berdampingan dengan dinosaurus. Tentu saja hal ini melahirkan “Sejarah Alternatif” yang membantu kita mengenali sejarah dari dua sisi. Walaupun demikian, mereka tetap saja berlawanan sisi dengan para sejarawan. Banyak sejarawan yang memandang skeptis akan hasil temuan yang diberikan oleh para “Sejarawan Alternatif”.
Satu hal yang pasti, para skeptis sejarah tersebut mengklaim memiliki bukti yang bisa memperkuat dugaan mereka. Benarkah manusia pernah hidup bersama dinosaurus? Pertanyaan tersebut masih simpang siur, mengingat begitu banyak teori yang lahir. Teori yang dilahirkan oleh “Sejarah Alternatif” dipandang begitu kabur, utopis bahkan tidak masuk akal oleh para sejarawan. Salah satu bukti yang dipaparkan adalah relief Stegosaurus yang digambar pada Candi Angkor.
Selain itu, ada pula ditemukan artefak di desa Ica. Desa ini terletak di dataran tandus Nazca, Peru. Disini Anda bisa menemukan beberapa artefak yang bercerita tentang kehidupan masyarakat modern. Semuanya digambar oleh masyarakat sekitar yang telah hidup berjuta tahun lalu. Bahkan di beberapa artefak diketahui manusia hidup berdampingan bersama dinosaurus. Ada pula artefak yang bercerita tentang kegiatan sehari-hari dari masyarakat suku tersebut.
Setidaknya, ada prosesi pembedahan, peneropongan bintang dengan menggunakan teleskop dan lain sebagainya. Bisa dikatakan ini adalah kemajuan zaman yang sekarang pun masih digunakan oleh para manusia. Pada artefak tersebut pula digambarkan bahwa dinosaurus begitu jinak dan dianggap sebagai hewan peliharaan. Beberapa dinosaurus bertanduk pun dijadikan kuda tunggangan oleh masyarakat sebagai alat transportasi harian.
Beberapa waktu lalu, ada pendapat dari seorang ilmuwan yang menjelaskan bahwa masyarakat pra modern menuangkan kreatifitas dalam bentuk pahatan, lukisan maupun ukiran. Tema dari semua seni ini sendiri merupakan gambaran kehidupan sehari-hari dari masyarakat sekitar. Alasannya tentu sangat simpel, karena masyarakat tersebut masih sulit berpikir abstrak dan berimajinasi. Semua yang mereka gambarkan merupakan gambaran nyata dari apa yang terjadi sehari-hari.
Dengan kata lain, mereka tidak bisa menggambarkan sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya. Semua yang digambar sudah pasti nyata dan pernah terjadi pada masa-masa tersebut. bayangkan saja, bagaimana bisa mereka menggambar sesuatu yang tidak terjadi dalam seni lukisan, pahatan maupun ukiran? Jadi, benarkah manusia pernah hidup bersama dinosaurus?
1 Komentar untuk "Manusia Ternyata Pernah Hidup Dengan Dinosaurus"
memang ilmuwan dan sejarawan konvensional begitu biasanya arogan, kalo udah menetapkan standar ga mau direvisi dan tidak pernah mau mengakui kesalahannya. contoh nyatanya adalah global warming, sebuah kesalahan teori terbesar buatan ilmuwan,tp apa mrk mau mengakui kesalahn mrk? tidak