Senyum Nabi Karena Kecemburuan Aisyah


Diketahui bahwa Rasulullah memiliki beberapa istri yang sholehah. Beberapa di antaranya memiliki kedudukan yang istimewa di kehidupan Rasulullah. Beberapa dari mereka adalah Aisyah dan Khadijah. Banyak riwayat yang menjelaskan mengenai kehidupan rumah tangga beliau dengan kedua istrinya itu.

Senyum Nabi Karena Kecemburuan Aisyah

Senyum Nabi karena kecemburuan Aisyah R.A. terhadap istri Rasulullah yang lain, yakni Khadijah. Khadijah merupakan salah satu wanita sholehah yang dijamin Allah akan menjadi penghuni surga. Dari hal ini saja, pastinya kita sudah tahu bahwa ia memiliki sifat dan sikap layaknya seorang muslimah, jadi wajar saja jika Aisyah merasa cemburu padanya.

Khadijah merupakan seorang wanita yang memiliki sifat dan sikap begitu mulia sebagai seorang istri. Ia selalu mendukung suaminya dalam kebaikan, bahkan diketahui bahwa Khadijah rela mengeluarkan segala harta bendanya untuk digunakan jihad di jalan Allah SWT. Oleh karena itulah, Rasulullah menyayangi istrinya ini dan memberikan sebutan “pipi merah merona” pada Khadijah. Dalam sebuah surat dijelaskan bahwa ia menjadi salah satu wanita penghuni surga kelak.

Setelah Khadijah wafat, Rasulullah menikahi Aisyah dan ia menjadi istri yang sholehah bagi Rasul. Tak berbeda dengan Khadijah yang selalu mendukung Rasul di jalan kebenaran, Aisyah juga senantiasa mendampingi Rasul, baik dalam senang ataupun susah.

Dikisahkan bahwa meskipun Khadijah sudah tiada, Rasulullah masih sering menceritakannya pada Aisyah karena kemuliaan sikap dan sifatnya sebagai sorang istri. Karena hal inilah Aisyah sering cemburu karena merasa bahwa Rasulullah lebih menyayangi Khadijah.

Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Aisyah memiliki kecemburuan yang besar terhadap Khadijah, dibanding dengan istri-istri Rasulullah lainnya. Jangankan ketika Khadijah masih hidup, setelah Khadijah wafat pun, Aisyah masih memiliki rasa cemburu.

Dalam mengungkapkan kecemburuanya itu, ia langsung mengatakannya pada Rasulullah. Karena beliau mengetahui bahwa Aisyah mudah naik darah jika terkena api cemburu, Rasulullah pun sering menggodanya. Terdapat banyak riwayat yang menjelaskan mengenai kecemburuan Aisyah ini.

Dalam hadits Muslim dikatakan bahwa tidak ada perempuan lain yang Aisyah cemburui selayaknya rasa cemburu Aisyah pada Khadijah karena Aisyah seringkali mendengar Rasulullah menyebutkan namanya. Padahal beliau menikahi Aisyah setelah Khadijah wafat.

Meskipun demikian, Rasulullah begitu menyayangi Aisyah dibandingkan istri-istri Rasul yang lain. Beliau memaklumi kecemburuan yang dimiliki Aisyah terhadap Khadijah karena pada dasarnya setiap perempuan ingin memonopoli cinta suaminya.

Dibalik kelemahan-kelemahan yang dimiliki Aisyah sebagai manusia biasa, ia juga memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh istri Rasulullah lainnya. Salah satunya adalah ia merupakan istri yang cerdas dan dapat membantu Rasulullah dalam setiap masalah. Berdasarkan beberapa kelebihan ini, wajarlah jika ia memiliki rasa cemburu yang lebih pada Khadijah.

Berdasarkan kisah kecemburuan Aisyah terhadap Khadijah di atas, kita dapat mengambil hikmah bahwa sebagai seorang wanita kita harus memiliki sifat dan sikap yang mulia, seperti yang telah dicontohkan oleh Khadijah dan Aisyah. Niscaya, dengan menjadi seorang wanita sholehah, maka suami akan mencintai kita. Bahkan, Allah akan lebih menyayangi kita karena amal ibadah ketika hidup. Inilah bukti bahwa amal kebaikan kita akan terus harum di dunia meskipun kita telah tiada. Oleh karena itu, lakukanlah kebaikan selagi bisa karena jasa kita tidak akan pernah luntur di makan zaman.
0 Komentar untuk "Senyum Nabi Karena Kecemburuan Aisyah"

Back To Top