Sebuah kisah menceritakan bahwa ada seorang wanita atau istri yang menikah dengan pemuda dimana ia tidak akan menemukan pemuda sepertinya lagi di dunia ini. Setelah dua bulan pernikahannya, barulah ia mengetahui jika suaminya mencintai wanita lain lebih dari istrinya. Tanpa ia sadari bahwa wanita Ini menikahkan suaminya dengan 72 bidadari.
Wanita itu terdiam dan merenung sejenak, kemudian sang istri memperbolehkan suaminya untuk pergi dan menikahi wanita yang ia cintai. Tapi sang suami mengatakan jika ia tidak memiliki uang untuk menikah. Dengan hati yang ikhlas, sang wanita meminta suaminya untuk mengambil perhiasannya sebagai biaya untuk menikah. Setelah itu, suaminya meninggalkan istrinya.
Kisah ini menjadi kisah hikmah yang bisa diambil pelajaran. Pernikahan tidak hanya menautkan dua hati wanita dan pria saja. Mereka harus bisa saling menyayangi dan menghargai satu sama lain.
Namun, hingga tiga tahun berlalu pun sang suami tak juga mengunjunginya. Istrinya itu pun sedih karena merasakan perpisahannya yang begitu pahit. Meskipun demikian, ia tidak pernah membenci suaminya itu karena sang suami adalah cintanya. Ia percaya kepada suami karena ia adalah orang yang beriman sehingga tidak akan ingkar janji.
Tiba-tiba, telepon pun berbunyi dan itu dari sang suami. Betapa senangnya wanita itu menerima telepon dari orang yang dicintainya. Ia menyembunyikan suara sedihnya agar suaminya tidak tahu. Ia berusaha kuat di depan suaminya agar suaminya tidak ikut sedih.
Setelah diangkat, ternyata dia bukanlah suaminya. Orang yang menelepon tadi mencari orang yang bernama Heyha, sang istri. Orang itu mengatakan jika Heyha agar bersabar dan berharap pada pahala Allah karena sang suami telah meninggal dalam keadaan syahid di dalam perangnya melawan Rusia hari itu.
Dan sang istri pun menutup teleponnya lalu ia berlari masuk ke dalam kamar. Segala emosi bercampur aduk di situ, ada rasa sakit, penderitaan dan kebahagiaan.
Ibu Heyha itu bertanya kenapa ia bersedih tapi juga terlihat bahagia. Heyha menceritakan segala yang terjadi. Ia mengatakan jika ada orang yang ingin memberi selamat maka ia akan menerimanya, sedangkan jika ada orang yang ingin meratapi maka orang itu tidak diperbolehkannya masuk ke dalam ruangan itu.
Heyha lega karena sekarang suaminya sedang bertemu dan menikah dengan 72 bidadari. Mereka semua lebih cantik daripada Heyha, bahkan bidadari lebih menyenangkan.
Heyha bangga terhadap suaminya yang rela melepaskan kenyamanan di rumahnya demi terjun langsung ke gua, hutan, dan medan perang dengan segala bom dan senjata yang dapat mematikannya kapan saja.
Suaminya pernah mengatakan jika ia tidak tenang saat tidur di rumah ketika saudara-saudara Muslim yang lain sedang dalam peperangan. Ia adalah pemuda yang beriman dan selalu melakukan perintah-Nya sehingga InsyaAllah suaminya ini mati dalam keadaan Syahid.
Berdasarkan kisah pernikahan dengan 72 bidadari di atas, bukan kebohongan yang ditekankan disini, melainkan bagaimana pengorbanan umat Muslim untuk membela agama dan saudara semuslimnya. Senyaman apapun kedudukan saat ini, kita harus memikirkan orang yang berada di bawah kita. Jangan sering mengeluh dengan kondisi saat ini karena belum tentu orang lain dapat merasakan kenyaman yang kita rasakan. Selain itu, sesama saudara muslim kita harus saling membantu, terlebih jika itu berkaitan dengan kepercayaan atau agama kita, yakni agama Islam.
0 Komentar untuk "Aku Nikahkan Suamiku Dengan 72 Bidadari"