Bangsa Arab pra-Islam memiliki kebiasaan dan adat yang sangat buruk terutama bagi golongan wanitanya. Islam merupakan agama yang sangat menghormati dan memuliakan wanita sehingga kehadiran Islam dalam bangsa Arab dapat mengentaskan berbagai masalah ketidakadilan yang dihadapi oleh para wanita Arab. Seperti apakah kondisi wanita Arab sebelum Islam datang pada saat itu?
Sebelum Islam datang, wanita Arab hidup dalam ketidakadilan dan penindasan yang sangat kejam, bahkan wanita Arab tidak memiliki hak-hak yang seharusnya mereka terima. Berikut adalah beberapa nasib wanita sebelum Islam datang:
- Wanita Arab dijadikan sebagai objek penindasan dan kesalahan sehingga tak jarang mereka mendapatkan perlakuan yang kejam meskipun tidak melakukan kesalahan.
- Wanita Arab tidak memiliki hak waris atas harta suaminya setelah suaminya meninggal atau setelah diceraikan.
- Wanita Arab tidak memiliki hak waris atas harta kedua orang tuanya yang telah meninggal.
- Sebagian besar wanita Arab tidak mendapat kebahagiaan atas makanan karena ada beberapa makanan yang dilarang untuk dikonsumsi wanita Arab dan diperbolehkan hanya untuk kaum pria saja.
Itulah beberapa gambaran kondisi wanita Arab sebelum kedatangan Islam, tidak hanya itu saja ada beberapa kebiasaan atau adat bangsa Arab yang sangat menyakiti wanita. Berikut adalah uraiannya:
Mengubur hidup-hidup anak perempuan
Sebagian besar bangsa Arab merasa malu jika memiliki seorang anak perempuan sehingga untuk menutupi hal itu mereka berani mengubur bayi perempuannya hidup-hidup ke dalam tanah. Jika suami mereka belum pulang dan ternyata istrinya melahirkan seorang anak perempuan maka bayi itu akan dibiarkan tumbuh tetapi akan dibunuh setelah ayahnya pulang dari perjalanan jauh. Kekejaman yang dilakukan oleh bangsa Arab ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Pada hakikatnya seorang bayi yang dilahirkan tidak memiliki kesalahan, jadi mengapa mereka harus dibunuh?
Nikah istibdha’
Salah satu adat bangsa Arab yang sangat merugikan wanita adalah adanya nikah istibdha’ yaitu seorang istri yang telah selesai masa haidnya boleh diminta oleh laki-laki lain yang bukan muhrimnya dan memiliki berbagai kelebihan baik sifat, tata krama, dan keturunannya. Laki-laki tersebut akan menyetubuhi istri orang lain yang diinginkannya hingga dia melahirkan seorang keturunan yang diharapkan dapat mewarisi semua kelebihan laki-laki tersebut. Hal ini merupakan perbuatan zina yang sangat merugikan wanita Arab yang hanya dijadikan sebuah media untuk mendapatkan keturunan sempurna. Inilah masa kelam nasib perempuan pra-Islam yang hidup di bangsa Arab.
Menjual budak perempuan sebagai pelacur
Sebelum Islam datang, perbudakan dalam bangsa Arab berkembang sangat pesat. Perbudakan dapat melangggar hak-hak setiap manusia dan hal ini sangat merugikan bagi seorang budak. Budak perempuan bagi bangsa Arab hanyalah media untuk menyalurkan hawa nafsu kaum pria. Para budak wanita bangsa Arab akan dijajakan sebagai pelacur yang bebas untuk disetubuhi oleh setiap laki-laki yang sanggup untuk membayar upah yang sesuai dengan yang diajukan. Setiap rumah budak wanita Arab akan dipasang bendera merah sebagai tanda bahwa mereka siap untuk dijajakan sebagai pelacur dan siap melayani setiap pria yang mampu membayarnya. Inilah budaya bangsa Arab sebelum datangnya Islam yang menyengsarakan kehidupan wanita.
Membunuh anak-anak
Bangsa Arab tidak segan-segan untuk membunuh anak-anak mereka terutama anak perempuan jika hidup dalam kemiskinan. Bangsa Arab takut menjadi miskin karena harus menghidupi anak-anak mereka sehingga mereka tidak segan-segan untuk membunuh anak mereka sendiri.
Demikian informasi seputar kondisi memprihatinkan wanita Arab dan inilah nasib wanita Arab sebelum Islam datang yang harus Anda ketahui.
0 Komentar untuk "Beginilah Nasib Wanita Arab Sebelum Islam Datang"