Inilah Awal Tragedi Pembantaian Muslim Rohingya Myanmar


Pembantaian adalah kejahatan yang begitu mengerikan karena pada dasarnya setiap manusia memiliki hak untuk hidup, tidak hanya untuk golongan tertentu tapi untuk semua umat manusia. Pastinya Anda sudah mendengar dan bahkan tahu bagaimana berita tentang kaum Muslim di Myanmar yang mendapatkan perilaku kejam. Namun, sebagian besar orang hanya tahu sekilas saja bagaimana pembantaian tersebut terjadi. Padahal, terdapat alasan yang penting untuk diketahui mengapa mereka melakukan pembantaian terhadap Muslim di Myanmar. Dibalik pembantaian tersebut, ternyata ada konflik agama yang mendasarinya. Berikut ini adalah ulasan lebih lanjut mengenai alasan terjadinya pembantaian Rohingya Myanmar. Inilah awal tragedi pembantaian Muslim Rohingya Myanmar yang membuka mata kita mengapa kaum muslim tersebut dibantai.

Inilah Awal Tragedi Pembantaian Muslim Rohingya Myanmar

Sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam atau orang Muslim. Namun, negara kita tetap menghargai agama atau kepercayaan masing-masing masyarakatnya. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Perbedaan ini tidak lantas membuat masyarakat Indonesia terpecah belah, bahkan dengan agama yang berbeda membuat kita belajar lebih toleransi satu sama lain, seperti yang tertulis dalam sila pertama Pancasila yang berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sayangnya hal ini tidak terjadi di Myanmar sehingga muncullah berita pembantaian kaum Muslim Rohingya.

Berbeda dengan negara Indonesia, di Myanmar, agama Islam justru merupakan agama minoritas. Dunia dibuat tercengang saat mengetahui terjadinya pembantaian besar-besaran pada kaum Muslim Myanmar yang sering disebut sebagai etnis Muslim Rohingya. Hal ini berawal dari tersebarnya beberapa foto di internet yang memperlihatkan pembantaian tersebut. Berdasarkan berita yang tersebar, terdapat banyak kasus pembantaian yang terjadi, bahkan pada mereka yang tidak memiliki tempat tinggal sehingga mereka harus mengungsi di penampungan karena konflik agama ini.

Menurut beberapa sumber di internet, terdapat seorang biksu nasionalis Wirathu yang menjelaskan mengapa konflik agama tersebut terjadi di Myanmar. Ia mengungkapkan bahwa alasannya karena negara Myanmar takut menjadi seperti Indonesia, dimana setelah agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan berhasil menjadi agama mayoritas di akhir abad ke-16, terutama untuk pulau-pulau tertentu. Kemudian, kaum Muslim Myanmar dengan uang bisa menjadi kaya dan dapat menikahi perempuan Budha Burma sehingga mereka pun juga akan masuk Islam dan akhirnya agama Islam akan dengan mudah tersebar. Setelah itu, tokoh tersebut divonis bersalah dan dijatuhi hukuman dipenjara selama 25 tahun karena telah menyebarkan pamflet anti-Muslim yang menjadi pendorong terjadinya kerusuhan dan bahkan pembantaian kaum Muslim di Myanmar.

Berita ini tidak bisa dipisahkan dengan foto-foto yang tersebar di internet. Namun, akhir-akhir ini mulai dipertanyakan apakah foto tersebut asli atau Hoax. Saat berita pembantaian ini muncul secara Internasional kemudian membuat berbagai foto-foto mengerikan ikut muncul. Namun, dari beberapa sumber mengatakan bahwa foto tersebut tidak benar atau palsu. Hingga sekarang, belum diketahui apakah foto tersebut benar-benar berasal dari kejadian pembantaian di Myanmar atau justru merupakan foto dari kejadian lain.

Berdasarkan kasus pembantaian yang besar-besaran tersebut mengajarkan pada kita untuk menjadi manusia yang lebih toleransi pada perbedaan. Sesungguhnya, perbedaan adalah indah jadi kita harus membuka mata dan pikiran bahwa setiap manusia memiliki pandangan dan keunikan sendiri sehingga kita harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain agar tidak terjadi konflik semacam ini. Bahkan, dari sisi kemanusiaan saja menganggap pembantaian sudah sangat buruk.

Inilah awal tragedi pembantaian Muslim Rohingya Myanmar dan alasan mengapa pembantaian itu muncul.
0 Komentar untuk "Inilah Awal Tragedi Pembantaian Muslim Rohingya Myanmar"

Back To Top