Benarkah seseorang mendapat adzab kubur karena tangisan keluarganya? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh beberapa orang. Kehilangan orang terkasih karena kematian adalah suatu hal yang menyedihkan maka banyak orang yang menangis karena kehilangan. Namun, kita harus tahu apakah hal ini benar agar tangisan kita tidak membawa duka pada mayit.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa seseorang akan mendapatkan adzab kubur karena tangisan keluarganya. Namun beberapa ulama mengeluarkan pendapatnya yang berbeda. Sebagian ulama mengartikan bahwa orang yang dimaksud itu adalah orang kafir. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa orang yang dimaksud adalah ia yang mewasiatkan keluarganya untuk menangisinya setelah meninggal. Sebagian lagi mengungkapkan jika maksudnya adalah orang yang sudah tahu jika keluarganya akan meratapinya setelah wafat, tapi ia tidak melarangnya karena memang ia ridha untuk ditangisi dan perbuatan itu adalah keridhaan terhadap perbuatan munkar.
Inilah ketiga pendapat ulama yang berbeda mengenai hukum air mata terkena jenazah. Namun, diluar itu semua, pendapat lain mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh para ulama itu tidak sesuai dengan zahir hadits karena tidak ada hadits yang menjelaskan demikian. Dalam zahir hadits menjelaskan bahwa setiap mayit akan diadzab oleh tangan keluarganya.
Maksud dari adzab mungkin bukanlah siksaan seperti yang kita pikirkan. Adzab disini adalah kesedihan hati karena keluarganya yang menangisi dan meratapi itu. Kesedihan hati dan penderitaan tidak melazimkan hukuman.
Sebuah hadits mengatakan bahwa safar adalah sepotong adzab seperti yang kita tahu bahwa safar bukanlah hukuman ataupun adzab. Tapi tetap saja Rasulullah menyebutnya dengan adzab. Jika kita sesuaikan dengan hal ini, mungkin maksud dari adzab adalah kesusahan, kegelisahan jiwa, dan kegalauan.
Begitu juga dengan adzab yang dimaksud pada mayit oleh tangisan keluarga ini. Mayit akan merasakan kesusahan dan penderitaan, meskipun itu adzab bukanlah hukuman atas dosa yang dilakukan oleh mayit.
Jika kita pikirkan, mengapa si mayit harus disiksa ataupun diadzab meskipun ia tidak bersalah. Memang benar jika di alam kubur, mayit bisa mendapatkan adzab.
Sebuah dalil menjelaskan bahwa di alam kubur kita akan bertemu dengan malaikat Munkar dan Nangkir. Kedua malaikat ini akan memberikan kita berbagai pertanyaan mengenai keimanan kita pada Allah, seperti siapa Tuhan kita, siapa Rasul kita, apa kitab kita dan lain sebagainya. Meskipun pertanyaan itu terlihat mudah untuk dijawab tapi jika kita tidak memiliki kekuatan dalam iman maka kita akan kesulitan bahkan tidak bisa menjawabnya. Ketika kita tak bisa menjawabnya maka siksa itu akan datang dari kedua malaikat yang paling ditakuti ini.
Hal tersebut menyatakan bahwa kita akan disiksa jika kita melakukan kesalahan dan tidak beriman pada Allah. Tapi jika itu karena tangisan keluarga maka ia juga akan menderita karena kesedihan hatinya melihat keluarga dan orang tersayangnya yang juga sedih kehilangannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita diajarkan untuk tetap tabah dan tegar saat kehilangan orang tercinta kita. Namun, untuk sekedar menangis karena telah kehilangan orang tersayang tapi jangan sampai kita meratapi dengan mengeluarkan kata-kata yang menyedihkan. Ingatlah bahwa segala yang terjadi dalam hidup ini merupakan kehendak dari Allah maka percayalah jika takdir adalah sesuatu yang terbaik untuk kita.
0 Komentar untuk "Siksaan Terhadap Mayit Karena Tangisan Keluarganya"