Berbagai pelajaran hidup bisa kita dapatkan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Salah satunya adalah dengan sahabat Rasul yang bernama Khalid bin Al-Walid (Ia Tidak Pernah Tidur dan Tidak Membiarkan Seorang Pun Tidur). Ia masihlah muda tapi sudah memiliki sikap dan perilaku yang patut dicontoh.
Khalid bin Al-Walid merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang dulunya adalah seorang penentang ajaran Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Hingga suatu ketika, ia bertekad dan berjanji untuk mengucapkan syahadat dan masuk Islam. Ia memohon ampun pada Allah atas segala tindakannya yang telah menghalangi ajaran Islam. Inilah Kisah Khalid bin Walid.
Ia dikenal sebagai pemimpin perang yang lihai hingga Allah menuntunnya dalam jalan-Nya. Hal ini bisa dilihat dalam perang Muktah dimana ia sebagai pemimpin umat muslim dalam perang itu. Meskipun pasukan muslim sempat terpojok dengan banyaknya jumlah pasukan Quraisy tapi tak membuat Khalid gentar dan menyerah. Ia memberikan taktik yang begitu hebat sehingga bisa mengalahkan lawan. Tidak hanya sampai diperang ini saja, masih banyak perang lain yang dipimpin oleh Khalid sehingga mencapai kemenangan.
Ia banyak melakukan pengorbanan untuk membuat kaum muslim maju dan mendapatkan kemenangan di medan perang atau jihad. Pengorbanan yang besar ini dapat kita lihat dari perang Yarmuk dimana saat itu banyak tentara Muslim yang terluka, namun mereka masih rela memberikan kesempatan bagi temannya yang terluka untuk minum secara bergantian. Hingga akhirnya jatuh korban sebanyak 100 orang pasukan dari Khalid.
Kepemimpinan yang luar biasa dari Khalid mencuri perhatian seorang panglima Romawi dengan nama Georgius. Suatu ketika, panglima itu bertemu dengan Khalid dan ia bertanya pada Khalid mengenai pedang Khalid bin Walid, apakah Allah telah memberikannya pedang sehingga siapapun yang terkena pedang itu akan binasa. Khalid pun menjawab tidak. Sang panglima kembali bertanya, lantas kenapa Khalid diberi nama pedang Allah. Kemudian Kahlid menjelaskan bahwa Allah telah mengutus Rasulullah untuk mengajarkan ajaran Islam. Dulunya, ia memang seorang penentang tapi Allah telah melembutkan hatinya dan menerima ajaran yang dibawa Rasul hingga akhirnya ia pun masuk ke dalam Islam. Rasulullah pernah bersabda pada Khalid bahwa sekarang ini Khalid adalah pedang-Nya. Saat itulah banyak orang yang memanggilnya dengan pedang Allah.
Panglima itu terus memberikan pertanyaan apakah ia akan mendapatkan pahala dari apa yang telah mereka lakukan (jihad). Tentu saja iya. Bahkan orang-orang setelah ini bisa mendapatkan pahala yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan orang setelahnya, mereka tidak hidup bersama Rasul secara langsung, mereka tidak tahu bagaimana ajaran Islam yang disiarkan oleh Rasul secara langsung, sehingga jika mereka beriman bahkan berjuang di jalan-Nya maka Allah akan memberikan pahala yang lebih atau berlipat. Inilah kehebatan Khalid bin Walid.
Khalid adalah panglima perang yang memiliki kecerdasan dalam membuat taktik, memiliki keberanian yang besar dalam melawan musuh, dan ia tak pernah kenal lelah dalam memperjuangkan Islam sesuai dengan perintah Rasul. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus melanjutkan perjuangan umat terdahulu dalam membela ajaran Islam agar tidak diremehkan oleh orang lain. Demikianlah kisah Khalid bin Al-Walid (Ia tidak pernah tidur dan tidak membiarkan seorang pun tidur).
2 Komentar untuk "Khalid bin Walid, Tidak Pernah Tidur dan Tidak Membiarkan Seorang Pun Tidur"
Andai Khalid bin Walid hidup d zaman sekarang pasti di cap terrorist, judul headline di media "Terrorist pimpinan Khalid bin Walid pukul mundur pasukan koalisi internasional pimpinan Heraklius Bizantyum Roma"
sayyidina kholid seorang yg gagah namun tdk gegabah . .